Malam tak lagi indah seperti sebelumnya.
Taburan bintang-bintang menanggakan kilau cahayanya.
Hanya tersisa gelap dan sunyi.
Sepucuk surat beramplop merah jambu.
Tanpa jelas siapa tuannya.
Perlahan kubaca.
Aku tak pernah mengerti.
Kenapa kata mampu mengubah makna.
Malam dan sepucuk surat itu.
Melengkapi kerinduan yang tak terbilang.
Sepucuk surat yang ku terima malam itu.
Menjadi akhir perjalanan kisah kita.
Kini kamu dan aku tak lagi kita.
Mungkin kamu akan menjadi mereka karena dia.
Namun aku akan tetap aku.
Sampai takdir tuhan yang memutuskan.
Depok, 20/02/20Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H