Mohon tunggu...
Ahmad Hadi Ramdhani
Ahmad Hadi Ramdhani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Traveler, Writer, photographer

Seorang pengelana yang selalu menaruh minat pada tempat-tempat baru dan unik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepucuk Surat

23 Februari 2020   08:32 Diperbarui: 23 Februari 2020   08:33 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam tak lagi indah seperti sebelumnya.

Taburan bintang-bintang menanggakan kilau cahayanya.

Hanya tersisa gelap dan sunyi.

Sepucuk surat beramplop merah jambu.

Tanpa jelas siapa tuannya.

Perlahan kubaca.

Aku tak pernah mengerti.

Kenapa kata mampu mengubah makna.

Malam dan sepucuk surat itu.

Melengkapi kerinduan yang tak terbilang.

Sepucuk surat yang ku terima malam itu.

Menjadi akhir perjalanan kisah kita.

Kini kamu dan aku tak lagi kita.

Mungkin kamu akan menjadi mereka karena dia.

Namun aku akan tetap aku.

Sampai takdir tuhan yang memutuskan.

Depok, 20/02/20 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun