Mohon tunggu...
Insani Sabdo
Insani Sabdo Mohon Tunggu... -

satu tambah satu tidak harus dua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelas 401

6 Oktober 2011   12:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:16 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puuuuul,,,

Ribuan asap beradu keluar dari seglintir mahasiswa di depan kelas

Detik, menit, puluhan menit berguguran

Berharap sang pemberi ilmu segera muncul

Langkah tanpa dosa lelaki gendut memasuki kelas di ikuti para penyebul asap tadi

Map berwarna hijau dia buka dan memanggil satu demi satu untuk sebuah acungan tangan

Puluhan pencari ilmu merasa bosan dengan mulut lelaki gendut

Diabaikannya semua ilmu yang entah bermanfaat atau tidak

Ngrumpi seperti dipasar,,

Terlelap seperti disurga,,

Candaan konyol yang tak berpendidikan,,

Semuanya jelas dihadapan mata lelaki gendud

Mungkin bosan, kecewa, gundah, atau entahlah

Dia sadar resiko menjadi pengajar buat orang yang tak terpelajar memang susah

Sejenak dia berpikir

Lebih baik benda yang berbahan kertas saya rapikan

Dengan lirih dia berkata, sampai sini saja, buat minggu depan lupakan saja

Selamat sore

-Buat teman temanku, dosenku, terutama aku

semoga kita cepat dewasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun