Mohon tunggu...
insanirazik
insanirazik Mohon Tunggu... Lainnya - Faqiir ilmu

Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ilmu...

8 Desember 2021   14:14 Diperbarui: 8 Desember 2021   14:30 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

 

Perjalanan menuntut ilmu adalah perjalanan menuju syurga, ini adalah sebuah cerita singkat yang kutulis saat aku berada di sebuah sekolah tinggi dengan sistem asrama seperti pondok pasantren yang bertempat di kabupaten Sukabumi. Malam itu aku masuk ke ruangan bagian komunikasi, "Ma, ini aku Alif, uang yang kemarin habis buat jajan, kirim lagi ya!". Sebuah memo singkat yang tidak sengaja terbaca. Hatiku terasa sakit saat mencoba memahami dan meresapi makna memo singkat ini. Aku langsung teringat kedua orang tuaku yang lelah banting tulang bekerja di bawah teriknya matahari, malaikat tanpa sayap itulah mereka.

Tidak dapat dipungkiri, bertani adalah pekerjaan yang mulia. Berangkat waktu pagi dengan membawa cangkul, bekal makanan dan kembali di waktu sore. Itu adalah rutinitas yang tiada liburnya, hingga saat ini belum pernah kudengar dari mulut mereka keluh kesah, capek, bosan atau sejenisnya. Kesempatan komunikasi lewat handphone yang disediakan dengan waktu yang terbatas setiap minggunya selalu aku gunakan dengan sebaik-baiknya, nasehat yang selalu disampaikan di akhir kata sebelum telepon di tutup adalah "nak belajar yang rajin, tugasmu hanya itu, jangan sia-siakan kesempatanmu kami tidak ingin kamu seperti kami sekarang ini yang tiap hari banting tulang dengan pakaian kotor di bawah terik matahari".Air mataku mengalir tak sanggup terbendungi, aku tak mampu membohongi diriku sendiri, "biarkan saja teman-temanku melihatnya" ujarku dalam hati saat itu.

Untuk membangkitkan rasa semangatku dalam belajar selalu saja mereka yang aku hadirkan dalam ingatan ku, jerih payahnya, lelahnya harus terbayarkan dengan kegigihanku dalam menuntut ilmu. Dalam sujud doa selalu kupanjatkan untuk ayah dan ibu, semoga selalu dalam keadaan sehat dan dimudahkan rezeki oleh ALLAH SWT serta kesabaran dalam menjalankan kehidupan. Aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik agar kelak mampu merubah kehidupan menjadi lebih baik, bahagia dunia dan akhirat.

Ayah,ibu jasa kalian tak mampu terbalaskan, semoga aku sanggup bersabar di jalan ini agar semua harapan kita terwujudkan. Aku tidak ingin kalian kecewa, karena harapan kalian yang tidak mampu aku wujudkan, aku berusaha sekuat tenaga untuk berjuang menjadi yang terbaik dari yang terbaik, doa kalian sangat aku harapkan.

 

Isnrzik

 

 

Sukabumi 30 September 2021

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun