Mohon tunggu...
Insani Miftahul
Insani Miftahul Mohon Tunggu... Lainnya - Yakin Usaha Sampai

Kunjungi blog personal saya di https://www.hanyainsani.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ngajar Lebih Praktis, Pakai Materi Presentasi Ini!

14 November 2022   19:18 Diperbarui: 14 November 2022   19:22 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah dengar istilah "belajar dilakukan sepanjang hayat"?

Istilah tersebut dimaknai dengan menjadi manusia yang tidak pernah merasa puas untuk terus mau belajar. Masih relevan dengan konsep pendidikan sepanjang hayat, merupakan sebuah konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar yang berlangsung dalam kehdupan manusia. Prinsip utama dari pendidikan sepanjang hayat adalah "setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru".

Pendidikan dalam artian lebih sempit dilakukan di sekolah. Sekolah sebagai lembaga atau tempat yang mempertemukan pelajar dengan pendidik. Guru bertugas sebagai pembimbing, pengajar dan pengawas bagi siswa. Dalam keberjalanannya, pendidikan di sekolah dilaksanakan dalam sistem formal atau informal. Sekolah menjadi tempat terjadinya proses pendidikan berupa belajar dan mengajar. Ada siswa yang berhak mendapatkan akses belajar, dan ada guru yang berperan dalam mengajar.

Guru sebagai pengajar memiliki tugas dan banyak tanggung jawab dalam mentransfer ilmu pengetahuan. Tidak hanya mencerdaskan pikiran, akan tetapi juga menumbuhkan karakter yang baik, mengembangkan sikap dan tingkah laku bermoral. Dalam mengajar, guru melalui siklus pembelajaran dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Guru juga menentukan model, metode dan strategi dalam proses pembelajaran itu. Pastinya tidak mudah melakukan semua proses pembelajaran. Terlebih perlu pula terus belajar, meningkatkan kompetensi dan mengetahui kebutuhan pendidikan bagi anak di masa depannya nanti.

Di masa sekarang, di mana era digital kian berkembang pesat. Guru juga perlu belajar hal-hal baru agar tidak ketinggalan zaman atau didahului siswanya. Jika guru tidak mau beradaptasi, maka bersiap saja ketinggalan banyak informasi, bahkan oleh siswanya kurang dihargai. Mau bagaimanapun, guru juga menjadi contoh, teladan atau panutan bagi siswanya. Kalau gurunya banyak tidak tahu, atau bersikukuh pada apa yang diketahuinya di masa lalu, maka bukan tidak mungkin siswa akan sukar menyukainya.

Agar siswa tetap memerhatikan dan menghormati apa yang diajarkan oleh gurunya, maka perlu mengajar dengan cara yang menarik. Lalu, bagaimana caranya agar guru dapat mengajar dengan menarik? Coba cek beberapa hal berikut, apakah sudah dijalankan guru?

A. Cara mengajar dengan menarik dan menyenangkan

  1. Menjadi Pribadi yang Menyenangkan

Ajining raga ana ing busana, ajining diri ana ing lathi

Mengutip pepatah jawa, yang berarti penampilan seseorang akan dihargai dirinya dari bagaimana cara ia berpakaian, sosok seseorang akan dihormati dari bagaimana cara ia berucap.

Pepatah tersebut menjadi aturan tidak tertulis yang juga dapat diterapkan oleh guru saat tampil dihadapan siswanya. Guru sebagai pengajar, akan diperhatikan sosoknya baik dari cara bersikap, berucap hingga penampilannya pula. Guru yang enak dilihat, pembawaannya menyenangkan, nyaman untuk diajak berkomunikasi akan lebih dihormati dan disayangi muridnya.

Guru perlu memiliki pribadi yang menyenangkan, agar tidak sekadar menyampaikan ilmu bagi siswa. Akan tetapi juga bisa dianggap menjadi kawan yang dekat, motivator yang menularkan semangat, hingga teladan yang menjadi panutan. Untuk menjadi pribadi menyenangkan, guru harus memiliki pikiran positif terlebih dahulu. Pikiran yang baik dan optimis, akan keluar dalam bentuk tindakan dan ucapan positif. Sehingga, guru akan mengajar dengan semangat dan lingkungan sekitarnya juga mendapatkan aura menyenangkan.

2. Mempersiapkan Proses Pembelajaran dengan Matang

Pendidikan yang dilakukan di sekolah berupa proses belajar dan mengajar (pembelajaran). Untuk menjalankan proses pembelajaran, ada tiga siklus yang perlu dilakukan oleh guru. Siklus pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Guru perlu melalui berbagai kegiatan dalam siklus pembelajaran. Karena proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, hanya jika semua siklus dilalui secara lengkap. Mulai dari perencanaan guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran (lesson plan). Perencanaan dibutuhkan sebagai panduan guru dalam mengajar agar sesuai dengan target yang diharapkan. Tidak hanya itu, perencanaan juga tindak lanjut dari hasil asesmen awal yang diperoleh berdasarkan kemampuan, karakteristik hingga potensi belajar siswa. Melakukan perencanaan yang baik, maka guru juga telah mempersiapkan proses pembelajaran dengan baik pula.

Selanjutnya, guru menjalankan kegiatan pelaksanaan. Proses pembelajaran dalam siklus pelaksanaan berupa menyampaikan materi, bertukar pikiran melalui diskusi dan tanya jawab, ataupun memberikan kuis dan tanya jawab. Di tahap ini banyak perlengkapan yang dibutuhkan guru. Baik berupa bahan ajar seperti materi, modul, buku, dan sebagainya. Guru juga dapat menggunakan media, juga memerhatikan model pembelajaran yang dilakukan.

3. Menetapkan Aturan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, guru mendidik siswa di kelas-kelas tertentu. Terdapat beberapa orang siswa dengan berbagai karakteristik, sikap, cara belajar dan latar belakang keluarga yang berbeda. Adanya perbedaan tersebut menuntut guru untuk dapat mengendalikan situasi belajar di kelas. Dengan ditentukannya aturan, maka guru dapat mengondisikan siswa agar belajar dengan baik dan taat.

Sebagai pendidik, guru juga diharuskan bisa tegas. Menetapkan aturan dan bersikap tegas diperlukan agar proses pembelajaran dapat terkondisikan dengan lancar.

4. Menggunakan Media dan Metode yang Sesuai, Baik dan Menyenangkan

Tujuan dari dilaksanakannya proses pembelajaran ialah mentransfer ilmu pengetahuan pada siswa, menanamkan sikap dan perilaku yang baik, serta mengembangkan kompetensi atau keterampilan. Agar tujuan itu tercapai, guru mengajarkan materi menggunakan media dan metode yang tepat. Adanya media pembelajaran akan membuat siswa lebih bersemangat dan antusias mengikuti pembelajaran. Serta menetapkan metode yang sesuai, akan membantu siswa lebih mudah memahami suatu materi.

Media pembelajaran dapat dipilih berdasarkan ketertarikan siswa, kemudahan dan fleksibilitas serta kesesuaian materi. Media belajar bisa berupa media audio, media visual, media audio visual, media serbaneka, gambar fotografi dan globe atau peta.

Selain pemilihan media yang tepat, guru juga menentukan metode belajar. Ada beberapa macam metode belajar yang dapat dipilih oleh guru, yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan karyawisaya. Metode yang paling mudah dan kerap dilakukan guru ialah ceramah. Namun, seiring berkembangnya fasilitas untuk mendukung pembelajaran, kini beberapa metode bisa digabungkan. Seperti metode presentasi, yang dapat dilakukan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi maupun demonstrasi.

Metode presentasi dapat memanfaatkan media seperti laptop, LCD Projector dan didukung dengan papan tulis. Metode ini dapat dikembangkan lebih seru tidak hanya dengan template Power Point sederhana. Guru bisa memilih metode presentasi ini, dengan menggunakan template yang lebih menarik.

B. Bahan Ajar untuk Presentasi yang lebih Seru

Memilih metode presentasi bagi guru mungkin susah-susah gampang. Guru dimudakan menyampaikan materi lebih singkat atau pada intinya. Di sisi lain, guru perlu mempersiapkan tayangan (slide) untuk memaparkan materi. Sayangnya, terkadang template yang digunakan itu-itu saja. Bukannya menarik siswa, presentasi yang dipaparkan malah memindahkan materi dari buku ke slide saja. Hasilnya tidak jauh berbeda buku dengan presentasi yang ditayangkan guru di kelas.

Memang tidak dipungkiri, metode belajar dengan menampilkan presentasi menarik dan enak dipandang cukup sulit. Guru perlu memilah latar belakang, animasi yang digunakan atau poin inti yang hendak disampaikan. Namun, kini guru tidak perlu repot lho! Karena ada fitur presentasi yang menarik, dipaparkan sesuai intinya dan ringkas. Fitur presentasi ini tersedia di platform pembelajaran, yaitu kejarcita.id.

Guru harus masuk (login) di web kejarcita.id. Jika belum punya akunnya, daftar dulu ya!. Kalau sudah, guru bisa mengakses fitur presentasi dengan memilih menu Laksanakan.

Selanjutnya, guru pilih menu Kirim Materi, pada tab menu Tugas yang ada di sebelah kiri. Guru bisa memilih mata pelajaran yang ingin dicari materinya. Berikutnya, guru memilih materi pada menu presentasi. Maka, akan muncul tampilan sebagai berikut. Guru bisa menemukan materi yang dibutuhkan, sesuai kelasnya.

Pilihan Materi di Menu Presentasi
Pilihan Materi di Menu Presentasi
Saat guru memilih salah satu presentasi yang tersedia, maka slide tampilan awal akan muncul seperti ini.

Tampilan Awal Materi Presentasi
Tampilan Awal Materi Presentasi

Guru bisa klik "MULAI!" pada slide awal materi presentasi yang ada di kejarcita.id. Materi presentasi ini bisa langsung ditayangkan ke siswa tanpa perlu editting lagi. Karena sudah disesuaikan dengan materi yang dibutuhkan siswa tiap jenjang sesuai mata pelajarannya lho!. Setelah guru meng-klik "MULAI!", maka akan muncul pilihan sebagai berikut:

Contoh Tampilan Materi Presentasi
Contoh Tampilan Materi Presentasi

Di slide pilih menunya, guru bisa menunjukkan kompetensi yang diharapkan, materi yang ingin disampaikan, sekaligus melakukan evaluasi sebagai tes pada siswa. Slide materi presentasi yang disajikan di kejarcita.id sangat menarik karena tampilannya menggunakan berbagai animasi dan ilustrasi. Materi ini juga sudah lengkap, sehingga guru tidak perlu repot lagi buat-buat. Jadi, yakin kan mau coba materi presentasi ini untuk mendukung kegiatan belajar di kelas? Yuk, guru coba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun