Sebuah unit ambulans terparkir di depan garasi markas Yayasan Cendekia Insani. Ambulans itu bernama Unit Ambulans 1.1. Ambulans tersebut biasanya digunakan untuk keperluan rujukan, antar-jemput, maupun jenazah.
Di bagian depan ambulans 1.1 terdapat 2 kursi yang diperuntukkan untuk supir dan asisten supir. Dibagian dashboard, terdapat 1 buah sirine untuk membedakan ambulans dengan mobil-mobil umum lainnya. Terdapat pendingin dan juga pewangi untuk melengkapi fasilitas ambulans tersebut.
Di bagian atas, terdapat lampu berwarna merah yang biasa disebut lampu rotator. Tanpa adanya lampu tersebut, ambulans bukanlah ambulans, ia hanyalah mobil biasa. Maka dari itu, terpasanglah lampu rotator berwarna merah untuk membedakan ambulans 1.1 dengan mobil biasa lainnya.
Di belakang kursi supir, terdapat lemari yang digunakan untuk meletakkan tabung oksigen, dan perlengkapan kesehatan lainnya. Alat-alat tersebut diletakkan di lemari agar perawat yang melakukan penanganan dapat mencari alat-alat tersebut dengan mudah. Tepat di depan lemari peralatan, terdapat kasur untuk pasien, yang biasanya disebut dengan stretcher. Di bawah stretcher terdapat jalur untuk jalannya roda pada stretcher tersebut.
Tepat di samping stretcher dan jalurnya, terdapat juga kursi untuk perawat yang sedang melakukan penanganan dan juga kursi untuk keluarga yang mengantar pasien. Kursi tersebut biasanya terdiri dari 1 kursi untuk 1 orang, dan 1 kursi panjang untuk 2 orang.
Di bagian luar, Unit Ambulans 1.1 terpasang banyak stiker. Di bagian kap mobil, terdapat tulisan "AMBULANS" yang ditulis terbalik. Dengan tujuan agar saat dilihat dari spion kendaraan lain, tulisan "AMBULANS" dapat jelas terbaca.
Di bagian samping pula terdapat tulisan ambulans yang tertempel di bagian pintu, dan terdapat stiker Yayasan Cendekia Insani untuk menandakan bahwa Unit Ambulans 1.1 adalah milik yayasan tersebut.
Di bagian belakang juga terdapat tulisan ambulans, dan terdapat juga tulisan "Jangan Ikuti Saya". Tulisan tersebut bertujuan agar para pengguna jalan lain (selain iringan keluarga pasien) tidak mengikuti jalan ambulans tersebut karena berbahaya bagi pengguna jalan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H