Mohon tunggu...
Akhukum fiellah
Akhukum fiellah Mohon Tunggu... Guru - Santri

Guru bahasa Arab & Al-Quran di sebuah yayasan Jakarta, moto : satu dalam aqidah, toleransi dalam khilafiyah, berjama'ah dalam ibadah, bersatu dalam ukhuwah . . ..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Anda Sudah Sukses? Inilah Hakikat Sukses Versi Al Quran

11 Juni 2019   01:18 Diperbarui: 11 Juni 2019   09:05 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang bertanya kepada temannya, "sukses itu apa ya? Temannya menjawab,"sukses itu kerja pake dasi."terus ada yang lain bilang kalau sukses itu kerja di kantoran". Dalam forum berbeda, saya mendengar sukses itu adalah orang kaya". Pada forum lainnya saya mendengar bahwa "sukses itu tergantung bagaimana seseorang menyikapinya". Saya rasa tidak ada yang salah! Semuanya benar.

Sukses juga tidak dapat dinilai dengan angka. Kita tahu bahwa angka memiliki nilai yang tak terbatas(infinite). bisa saja bentuk angka hanya sepuluh, namun tidak akan ada habisnya jika terus menerus menuliskannya. ukurlah kesuksesanmu dengan potensi diri yang dimiliki. seberapa besar dampak positif dirimu bagi lingkunganmu dan sekitarmu.

Seorang pemenang akan menilai dirinya dengan apa yang telah ia lakukan, sedangkan seorang pecundang akan terus menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. 

Perlu diketahui! Sukses tidak harus bekerja di kantoran, berjas dan berdasi. Sukses tidak harus banyak uang dan sebagainya. Akan tetapi menurut saya, sukses yang hakiki ialah kesuksesan hati dan pribadi! Kenapa bisa demikian? Karena, nabi kita Muhammad sallallahualaihi wasallam berkata : "ketahuilah di dalam tubuh itu ada segumpal daging, jika daging tersebut baik, baiklah seluruh tubuh, jika rusak, rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah segumpal daging tersebut adalah hati. (HR. Bukhari & Muslim) 

Hati diibaratkan sebagai teko, yang mana ketika kita mengisinya dengan kopi, maka yang akan keluar adalah kopi. Kalaulah hati sudah jernih, pikiran ikut jernih, pribadi pun jernih, dan uang yang di dapat hasil kerja pun bersih. Bukan hasil korupsi.

Tidak cukup sampai di situ yang akan kita dapatkan, kebahagiaan yang diimpikan banyak orang akan naksir sepenuhnya dengan diri kita. Jangan kejar kesuksesan materi, tapi kejarlah kesuksesan hati, maka materi akan dengan sendirinya menghampirimu.

Kesuksesan tidak mengenal kata instan, kesuksesan tidak mengerti kata tua, muda, cepat, lambat. Kesuksesan tidak pula seperti hujan, turun dengan sendirinya dari langit. Sebenarnya kesuksesan pengen di jemput, pengen di manja. Dengan apa? Dengan perubahan dan kerja keras. 

Dia hanya milik mereka yang mau kerja keras, berani dan rela berkorban untuk menjemputnya(kesuksesan) mentalitas tinggi, tidak berleha-leha adalah umpannya. Tidak mengharap keberuntungan, tidak mengharap kenistaan. Sekali lagi, kesuksesan itu pengennya di jemput bukan di tunggu.  

Menginginkan kehidupan yang lebih baik adalah dambaan semua orang, pengen punya mobil mewah, pengen punya rumah mewah, pengen jadi anak berprestasi, jadi juara, tidak mengidap penyakit "kanker" ( kantong kering) hehe.

Kehidupan seperti ini yang menurut sebagian kalangan adalah kehidupan  yang terbaik. Tidak masalah. Mungkin mereka merasa lebih bahagia dengan segala keinginan yang terpenuhi. Termasuk kita(jika mau). Namun cara untuk mendapatkan semua itu sangatlah mudah dan penuh dengan tantangan. Pertanyaannya, sudahkah kita siap untuk menempuh tantangan tersebut demi keinginan yang ingin di capai? Tentu Jawabannya harus "siap". 

Saya ingin katakan kepada diri kita, bahwa untuk menjemput ke suksesan agar mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik lagi dan lebih baik lagi, kita butuh satu kata yang mampu mengantarkan kita sampai pada ini semua, yaitu persiapan.

Kemudian yang terakhir, saya tutup dengan sebuah mahfudzat(pepatah Arab) yang luar biasa indah nya :  ( "barangsiapa yang mengetahui jauhnya sebuah perjalanan, maka hendaklah ia bersiap-siap")

*****

bumi allah, cilembu,sumedang

10 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun