Mohon tunggu...
insan buana
insan buana Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPD 1 Golkar Sepakat Munaslub: Akhir Drama Meme SN?

12 Desember 2017   10:54 Diperbarui: 12 Desember 2017   10:59 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto diambil dari: rimanews.com


Semenjak Golkar dipimpin oleh Setya Novanto (SN), Golkar beberapa kali menjadi sasaran empuk perbincangan netizen yang mulia, ada yang mengolok-olok ada yang mendukung, tapi yang berseliweran di timeline saya tentu lebih banyak yang mengolok-olok, saya tergoda berkomentar sebetulnya, tapi tiba-tiba teringat UU ITE dengan ancaman 12 Tahun, pekerjaan saya masih banyak yang harus diselesaikan, jadi semua kelucuan itu saya telan sendiri bulat-bulat.

Olok-olokan ini tidak terjadi pada kasus-kasus berat yang menimpa SN, namun kasus-kasus ringan seperti saat beliau tertidur di berbagai kesempatan juga sukses menghibur dan mendongkrak kreatifitas netizen dengan meme-meme yang unik dan kreatif, saya hanya tertawa saja sambil menggumam, ini yang bikin meme bakal masuk penjara gak ya? kasihan ibu bapaknya, anaknya, istrinya, itu fikiran saya, saya kasihan, tapi melihat meme beliau dibuat video pendek pada saat berdiri, mengantuk hampir jatuh dan ditambah lagu upbeat michael jackson membuat saya kembali tertawa terbahak-bahak sebahak-bahaknya.

Suatu ketika (mantan) pengacara SN, fredrich Yunato (orang yang gemar menghabiskan 3 sampai 5 M jika sedang jalan-jalan keluar negeri) bahkan mengancam melaporkan para netizen yang mengolok-ngolok dengan membuat meme tentang SN yang kecelakaan ke Polisi. Saya pun segera mengelus dada "untung tidak tergoda, selamet ...selamet.." pikir saya sambil terharu memandangi foto keluarga saya di dinding.

MEME tentang SN itu buanyaak sekali, kita tilik lagi kenapa seorang Ketua DPR yang terhormat, Seorang Ketua Partai Golkar (gitu lho!) dengan mudahnya diolok-olok Netizen, bukannya SN seharusnya mempunyai wibawa dan di hargai di masyarakat?

Jawabannya adalah : Karena tingkah lakunya keterlaluan dan zaman sudah berubah.

Dalam rekam jejak kasus korupsi SN yang masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah dari berbagai sumber di internet, dapat kita lihat sama-sama ada beberapa kasus yang sempat menimpa SN, namun di persidangan SN selalu lolos, kita harus hormati putusan sidang kalau sudah incraht, lolos karena memang tidak atau belum terbukti.

Kehebohan ini diawali dengan rekaman suara SN dengan seorang petinggi Freeport tersebar luas di masyarakat, lalu disusul kasus E-KTP yang mulai menjerat SN dari awal menjadi saksi kemudian belakangan ditetapkan sebagai tersangka dengan proses yang out of the box, masuk rumah sakit dan langsung dinyatakan sembuh saat memenangkan praperadilan melawan KPK, kecelakaan menabrak tiang listrik dan sebagainya. Saat kejadian ini berlangsung, masyarakat sudah kritis dan kreatif, aplikasi pembuat MEME instant bertebaran di internet dan cukup mudah digunakan bahkan dari handphone sekalipun, penggiat seni MEME ini tidak sedikit di indonesia, dan sudah dijadikan sebagai alat campaign utama di medsos. MEME sering digunakan untuk perang berbagai kubu yang berlawanan di Medsos, namun pada kasus ini mereka semua bersatu mengolok-olok SN dan yang membuat semua rangkaian ini jadi klimaks, media besar seperti detik mengangkat MEME-MEME ini sebagai artikel berita nasionalnya (ingin sekali menambahkan emoji disini, tapi karena ini artikel serius jadi ya tidak usahlah).

Saat MEME ini bertebaran, masyarakat semakin kritis, banyaknya MEME yang bertebaran membuat semua seluk-beluk SN jadi diperdalam oleh masyarakat, bahkan saya pribadi jadi ingin mengetahui sepak-terjang SN dari waktu masih kecil sampai menghadapi berbagai macam tuduhan pada kasus korupsi, dan ternyata beliau menghadapi kasus korupsi yang tidak sedikit, sehingga saya berkata, keterlaluan! Nah inilah perasaan yang mungkin juga dirasakan oleh netizen-netizen yang budiman.

Dalam semangat perubahan, dan dengan banyaknya netizen yang berasal dari generasi milenial, partai-partai lain, saya ambil contoh : PSI, berusaha menaikan citra positif partai di dunia medsos dengan kerja keras, ada yang menyerang sedikit langsung ramai-ramai melawan. Saya memprediksi ada semacam team IT nya disini, content creator mungkin begitu istilah keren-nya. Tapi membayangkan Team IT/Content Creator partai golkar menghadapi ratusan atau bahkan ribuan MEME tentang SN yang semua dialamatkan kepada SN saya tidak dapat membayangkan betapa dilematisnya mereka pada masa itu, disatu sisi harus melakukan counter secepatnya, disatu sisi mungkin mereka tertawa bersama-sama anggota team lainnya, atau bisa juga sekuat tenaga menahan tawa jika ada loyalis garis keras SN disitu.

Akhir Drama MEME Setya Novanto

Rangkaian Semenjak SN ditangkap oleh KPK memang sangat progresif, Saat ini cukup ramai di media massa bahwa mayoritas DPD 1 Golkar sudah sepakat Munaslub, Munaslub dilakukan dengan tujuan memilh ketua Golkar yang baru, mendepak SN yang memang katanya juga sudah mengundurkan diri. Masyarakat menginginkan Partai Golkar dipimpin oleh orang yang tidak pernah terkait kasus korupsi, seharusnya Partai Golkar Merespon hal tersebut, jangan sampai ada kejadian lagi ketua Golkar yang seharusnya terus menaikan citra positif di masyarakat malah menjadi bulan-bulanan Netizen, maklumlah netizen ini kadang-kadang berperan sebagai lawyer merangkap jaksa, merangkap hakim, merangkap polisi, malah dalam kasus SN kemarin netizen berperan juga sebagai dokter meskipun kebanyakan sih bersembunyi dibalik topeng anonimitas! huh! Tapi untungnya wujud netizen yang selalu kritis pada segala hal ini tidak berwujud satu orang, sehingga tidak bisa disiram air keras wajahnya atau dikriminalisasikan, kalian selamat.

Mudah-mudahan partai Golkar juga memperhatikan rekam jejak calon ketuanya, selain rekam jejak dimata hukum, coba dibuat list dulu perilakunya dimasyarakat seperti apa. Karena kalau ada yang aneh-aneh, netizen ini sedang bersembunyi di gunung-gunung bagaikan elang, juga ada yang mencari mangsa dengan berputar-putar di angkasa. Saat melihat sasaran empuk, mereka tidak segan-segan menerkamnya dengan ganas. Aduhai netizen!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun