Mohon tunggu...
Khairani
Khairani Mohon Tunggu... Lainnya - Wife. Mommy of 2 👦👧 . Hanya insan biasa yang akan terus belajar untuk lebih baik lagi

Suka menulis dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Introvert

20 Januari 2023   09:11 Diperbarui: 20 Januari 2023   10:41 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kok telat, Ani?" Ani yang baru sampai rumah langsung menyalami ibunya yang sedang duduk santai di ruang tamu. Secangkir kopi menemani sang ibu menonton acara favorit di televisi.

"Iya,bu. Banyak orang di depan gang sana. Jadi Ani mutar lewat jalan kampung sebelah."

"Ya ampun Ani ... Itu kan jauh, apalagi jalan kaki. Gak capek kamu?"

"Gak papa bu ... daripada gak nyaman lewat gang depan sana. Apalagi ada si Indra dan gengnya yang nongkrong di situ, males Ani," ucap Ani sambil berlalu masuk ke kamarnya. Sang ibu hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sang anak.

 Jarak sekolah Ani dengan rumahnya memang tidak terlalu jauh. Setiap hari Ani pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki.

Setelah mandi, Ani langsung merebahkan diri ke atas kasur. Hari ini terasa sangat melelahkan. Kalau saja dia pulang lewat gang depan tentu saja Ani tak akan terasa capek seperti ini.

Memikirkan itu semua membuat Ani merasa sedih. Andai dia tidak mempunyai sifat Introvert. Andai dia lebih berani. Andai ini ... Andai itu. Seandainya dia bisa begini dan seandainya dia bisa begitu.

"Huff ...."

Sering kali orang yang belum mengenal Ani akan mengatakan kalau dia itu pemalu dan pendiam. Tak jarang pula yang menyangka dia orang yang sombong. Padahal Ani hanya terlalu menimang nimang apabila dia mengucapkan atau berkata seperti ini apakah nanti akan membuat orang tersinggung, atau kata apa yang cocok dan baik dia ucap saat sedang berbicara dengan teman-temannya maupun orang lain.

Ani kadang merasa iri sama orang lain atau temannya yang bisa langsung berbaur dengan banyak orang, punya banyak hal yang di bicarakan. Mempunyai kecakapan dalam publik speaking. Ahh ... Ani insecure.

Ani tidak mempunyai banyak teman. Dia hanya punya satu sahabat yang sangat dekat dengannya. 

"Terima kasih karena selalu ada di samping aku saat sedih dan senang. Kamu memang sahabat terbaik yang aku punya, selalu jadi pendengar yang baik dan selalu memberi solusi saat aku ada masalah," ucap Putri, sahabat Ani.

Saat bersama Putri lah, Ani bisa mengekspresikan semua perasaan dan pikirannya. Menceritakan banyak hal dan tertawa bersama.

Kriing ... Kriing ...

Suara deringan handphone membuat Ani sadar dari lamunannya. Saat melihat nama yang tertera di hpnya membuat Ani tersenyum. Baru aja di pikirin udah nongol aja.

"Assalamu'alaikum Ani."

"Wa'alaikumsalam Putri."

"Ani udah lihat pengumuman belum? Hasil perlombaannya udah keluar lho."

"Belum Put."

"Buruan ... Cek hpnya." Suara Putri di seberang sana terasa memekakkan telinga.

Ani jadi teringat kalau dia ikut lomba menulis novel remaja di salah satu aplikasi menulis online. Ani memang mempunyai hobi menulis. Dia bisa mengekspresikan semua pikiran dan perasaannya ke dalam tulisan. Setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan masing-masing. Ada yang bakat dalam menulis, ada yang pandai dalam publik speaking, ada yang mahir dalam bidang akademik dan ada juga yang ahli dalam atletik.

"Ani ... Kamu berhasil memenangkan lomba tersebut. Kamu juara 1 Ani, selamat ya."

Ani terpaku sesaat, kemudian melompat kegirangan.

"Ahh ... Baiknya Tuhan ...."

Alhamdulillah 

Aceh, 20 Januari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun