Mohon tunggu...
Insan Al Amin
Insan Al Amin Mohon Tunggu... Dosen - Edukator

Seorang yang ingin berguna buat manusia di sekitarnya. Beberapa kali gagal menjalankan tugas. Beberapa kali mengecewakan orang lain. Terus berusaha jadi lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Ucok Homicide dan Pidi Baiq

18 Maret 2014   06:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:48 4017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Cuplikan Homicide - Panoptikanubis

Satu bangsa dibawah kontrol korporat
satu bangsa dibawah kendali kuasa yang meminta taat
satu kumpulan anubis pengawas siap menebar pukat
dan semua kesadaran harus tunduk pada mesin laba tanpa sarat
mereka sangat awas dengan monitor menggurita
menguasai dunia lawas hingga arah masa depan kita
menguasai dunia mimpi bawah sadar dan mengendalikan cerita
menguasai jaringan seluler, radio dan kanal-kanal berita
mereka di belakang layar semua plot laknat didunia
mereka berwujud apapun bahkan yang tak pernah kan kau kira
mereka buntuti kemanapun, apapun yang kalian lakukan
karena mereka selalu berhak mencap semua aktivitas mencurigakan
ak cukup dengan satu dua badan intelejen, jutaan agen
tak cukup mematikan pembebasan dengan isu bahaya laten
garda depan tirani berarmamen
hari ini gulag berwujud kontrol anti-teror dalam bentuk detasemen
dan bumi yang kita pijak adalah neraka kala
eskalasi operasi mencapai titik menabur bala
jangan pernah katakan motif Mossad dan BAIS sama sekali berbeda
hingga satu hari semua orang terpasang chip pelacak di tengkuk mereka,


Cuplikan Homicide -Klandestin

Klandestin, manuver hantu serupa Vietkong
sejak tanah, udara dan air hanya sesajen bagi para cukong
begundal pasar bebas yang mengantri di jalur by-pass
yang bebas merangkai plot dominasi dalam satu pentas
dan laknat ini yang kembali menyeruak sejak Nipah dan Haur Koneng
merubah setiap rima dan ritme menjadi awal lonceng
kematian bagi IMF, WTO dan World Bank
Dan setiap poin agenda penaklukan koloni yang mereka bonceng

Rima pemanggil arwah yang menziarahi pitam
Dengan pekat hitamnya langit saat memudarnya harapan
Nazar luka puputan, kalam penghabisan
Satu bangsa di bawah kontrol korporat, kami langitkan kepalan


Kenapa saya tulis Postingan ini.... karena saya sangat suka dengan musik2 mereka. Seperti musik yang gila, namun sesungguhnya musik jenius. Mereka satu kota dengan saya, satu almamater. Mereka ibarat legenda musik di kota Bandung, sering tampil di satu event. Namun yang paling membuat saya ingin menulis postingan ini adalah, PENASARAN melihat Interaksi PIDI BAIQ dengan UCOK HOMICIDE. Kira kira kalau mereka berdua ngobrol itu seperti apa, bahas apa, dan ikut nimbrung ngobrol bareng mereka sepertinya penuh dengan Kelucuan Fakta dan Ketelanjangan Inspirasi.

[caption id="attachment_316027" align="alignnone" width="225" caption="Pidi Baiq - Sumber Foto : ayahpidibaiq.blogspot.com"]

1395074259599327313
1395074259599327313
[/caption]

[caption id="attachment_316028" align="alignnone" width="225" caption="Ucok Homicide - Sumber Foto : hiphopindo.net"]

13950743341435315531
13950743341435315531
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun