Al-Qur'an kalam yang mulia. Selain sebagai bacaan yang berbuah pahala tatkala dibaca. Juga al-Qur'an merupakan mukjizat yang berikan oleh Allah kepada Rasulullah sang pelita. Sampai akhir zaman, kalam yang mulia itu tak pernah sirna dalam kajian dunia.
    Pernahkah kita berfikir mengapa al-Qur'an sebagai mukjizat terbesar padahal hanya sekedar bacaan. Sebelum menguraikan lebih lanjut, kita pahami dulu apa itu mukjizat.Â
    Secara bahasa mukjizat berasal dari bahasa arab, berasal dari kata a'jaza-'yu'jizu-mu'jizat yang artinya "melemahkan". Setiap Nabi dan Rasul seringkali kita dengar mereka memiliki mukjizat tersendiri, tujuannya yaitu untuk melemahkan lawan dan menjadi tanda kebenaran sebagai Nabi dan Rasul.    Â
    Biasanya mukjizat itu bersifat menakjubkan, penuh keajaiban. Seperti mukjizat Nabi Musa yang membelah lautan, mukjizat Nabi Ibrahim yang tak hangus dimakan api. Mukjizat Nabi Isa yang menghidupkan orang mati. Adalah suatu hal yang berada diluar nalar manusiawi.
    Selaras dengan defenisi KBBI bahwa mukjizat adalah "kejadian (peristiwa) yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Inilah yang menjadi sebab mengapa setiap Nabi dan Rasul memiliki mukjizat".
    Namun begitu, Nabi dan Rasul memiliki mukjizat yang berbeda di antara mereka. Salah satu yang menjadi alasannya adalah kondisi atau keadaan masyarakat yang menjadi objek penyampaian risalah. Jika kita lihat mukjizat Nabi Musa, yaitu kemampuan mengubah benda menjadi ular. Seperti tongkatnya yang ajaib itu, adalah karena memang di zaman itu banyak para penyihir yang hebat-hebat. Atau obat Nabi Isa yang mampu menyembuhkan segala penyakit, karena memang zamannya adalah masa dimana ilmu kedokteran hebat-hebat.Â
    Jika kita kaitkan mengapa al-Qur'an yang menjadi mukjizat Rasulullah. Maka perlu melihat kondisi masyarakat pada saat itu. Betapa berkembangnya ilmu sastra dimasanya. Munculnya penyair-penyair hebat. Inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa al-Qur'an sebagai mukjizatnya Rasulullah.Â
    Masih banyak alasan lainnya mengapa al-Quran dijadikan sebagai mukjizat. Bahkan apabila dikaitkan drngan keilmuan modern saat ini.Â
Semoga dapat dibahas pada waktu yang lain.
Wallahua'lam