Mohon tunggu...
INS Saputra
INS Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Profesional IT, praktisi, pengamat.

Profesional IT, praktisi, pengamat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peta Koalisi Pilpres 2019

26 Juli 2018   15:16 Diperbarui: 30 Juli 2018   21:38 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilpres 2019 (www.rmol.co)

Jika poros ketiga ini terbentuk maka Partai Gerindra hanya memiliki satu partai koalisi abadi yakni PKS (dan tentunya partai non parlemen seperti PBB atau mungkin juga Partai Berkarya).  Posisi Cawapres pasti diisi oleh kader PKS seperti Ahmad Heriawan atau Mardani Ali Sera. Dengan skenario ini maka poros Jokowi akan didukung 5 (lima) partai yang memiliki kursi di DPR saat ini, yakni PDI Perjuangan, Golkar, PPP dan Nasdem, Hanura dengan total persentase 51,9%. Poros Prabowo akan didukung 2 (dua) partai yakni Gerindra dan PKS dengan persentase 20,1% dan poros ketiga Gatot-Imin yang didukung Demokrat, PAN dan PKB dengan persentase 28%.

Jika poros ketiga terbentuk maka kemungkinan besar akan terjadi pilpres dua putaran di 2019 nanti. Jika melihat persentase partai pendukung dan elektabilitas Capres, prediksi yang lolos ke putaran kedua bisa koalisi Jokowi dan koalisi Prabowo atau koalisi Jokowi dan koalisi GAIN. Menariknya lagi, ketika putaran kedua berlangsung maka koalisi yang kalah pada putaran pertama harus menentukan sikap untuk mendukung siapa di putaran kedua atau bisa juga non blok seperti sikap partai Demokat pada pilpres 2014 lalu.

Apa pun dan berapa pun jumlah koalisi yang akan bersaing dalam pilpres 2019 nanti, yang tetap harus diingat adalah dalam politik tidak ada kawan dan lawan abadi, yang ada hanya kepentingan abadi dan semua sangat mungkin terjadi bahkan di detik-detik terakhir. Semoga saja tidak ada tsunami politik dan semuanya dapat berjalan dengan lancar, aman, tentram dan damai demi satu tujuan Indonesia Raya (ins.saputra).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun