Mohon tunggu...
INS Saputra
INS Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Profesional IT, praktisi, pengamat.

Profesional IT, praktisi, pengamat.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kenapa Hasil Survei SMRC Bisa Lebih dari 100%?

21 Oktober 2016   15:57 Diperbarui: 27 Oktober 2016   14:13 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: republika.co.id

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei Pilkada DKI pada hari Kamis (20/10/2016). Berdasarkan survei yang dilakukan pada tanggal 1-9 Oktober 2016 terhadap 648 responden warga DKI, tingkat elektabilitas yang diukur berdasarkan pertanyaan: "Seandainya pemilihan langsung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dilaksanakan sekarang ini, siapakah yang akan Ibu/Bapak pilih diantara tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur berikut?", pasangan cagub-cawagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat memperoleh 45,4%. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 22,4% dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 20,7%. Sebanyak 11,6% responden menjawab tidak tahu atau rahasia terkait siapa yang dipilihnya dalam pilkada DKI.

Dalam akun media sosialnya peneliti Denny JA menuliskan keanehan hasil survei SMRC ini.
Keanehan pertama Survei SMRC (Saiful Mujani), jumlah total semuanya lebih dari 100 persen....”, demikian kicau Denny JA di akun medsos @DennyJA-WORLD.

Pertanyaannya adalah kenapa jumlah total elektabilitas pasangan cagub-cawagub dan responden yang menjawab tidak tahu bisa lebih dari 100%, atau tepatnya 100,1%?
Sebenarnya dari pihak SMRC melalui Direktur SMRC, Sirojudin Abbas sudah menyampaikan alasan soal total yang melebihi 100% ini saat keanehan ini ditanyakan oleh wartawan pada waktu rilis hasil survei tersebut.
"Itu karena pembulatan saja," jawab Sirojudin Abbas memberikan penjelasan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat.

Namun karena tidak dijelaskan secara spesifik pembulatannya seperti apa dan khawatir isu ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, maka sebagai warga masyarakat yang peduli terhadap isu-isu sosial, sekaligus sebagai pengamat dan penulis saya mencoba menganalisis dengan data yang ada kenapa jumlah totalnya bisa di atas 100%.

Secara sederhana sebenarnya sangatlah mudah menentukan berapa jumlah responden (orang) yang memilih salah satu pasangan calon atau yang menjawab tidak tahu atau rahasia jika kita mengetahui jumlah total responden (dalam hal ini 648 orang).

Untuk lebih jelasnya, lihat tabel berikut:

Tabel Elektabilitas vs Jumlah Pemilih (Responden)
Tabel Elektabilitas vs Jumlah Pemilih (Responden)
Dari tabel di atas terlihat bahwa dengan mengalikan persentase elektabilitas dengan jumlah total responsen maka diperoleh jumlah pemilih masing-masing pasangan cagub-cawagub. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat dipilih oleh 294 orang responden, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dipilih oleh 145 orang responden dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno dipilih oleh 134 orang responden. Sebanyak 75 orang responden menjawab tidak tahu atau rahasia.

Jika kita menginginkan persentase elektabilitas dari masing-masing pasangan calon (tentunya dengan pembulatan lebih dari 1 digit angka di belakang koma, dalam hal ini kita menggunakan pembulatan 2 digit angka di belakang koma (2 decimal places)), maka kita tinggal membagi jumlah pemilih masing-masing pasangan calon dengan jumlah total responden, seperti tabel berikut:

Tabel Jumlah Pemilih (Responden) vs Elektabilitas
Tabel Jumlah Pemilih (Responden) vs Elektabilitas
Sekarang terlihat bahwa dengan pembulatan dua digit angka di belakang koma (2 decimal places), jumlah total persentase elektabilitas menjadi tepat 100,00%.

Jadi kesimpulannya, alasan kenapa jumlah totalnya bisa melebihi 100% adalah karena adanya pembulatan (ke atas) 1 digit angka di belakang koma. Persentase elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat sebesar 45,37% dibulatkan menjadi  45,4%, persentase elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 22,38% dibulatkan menjadi 22,4% dan persentase elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 20,68% dibulatkan menjadi 20,7%, serta persentase responden menjawab tidak tahu atau rahasia sebesar 11,57% dibulatkan menjadi 11,6%. Karena semua nilai persentase ini dibulatkan ke atas, maka tentu saja jumlah keempatnya menjadi lebih dari 100%.

Semoga dengan penjelasan dan perhitungan di atas dapat menjawab pertanyaan kenapa jumlah total persentase elektabilitas pasangan cagub-cawagub dan yang menjawab tidak tahu atau rahasia bisa lebih dari 100%.
Dan yang lebih penting lagi adalah masyarakat luas, khususnya warga DKI, mendapat pemahaman dan pencerahan serta tidak berpikir negatif terhadap hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah (scientific method).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun