Mohon tunggu...
Inov Saransi
Inov Saransi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa jurusan Teknik Biomedis yang menyukai manusia dan hewan, khususnya Kucing

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Atasi Stres dengan Bermain Bersama Kucing dan Anabul Lain a la Mahasiswa Rantauan

3 Juli 2022   00:00 Diperbarui: 3 Juli 2022   07:50 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scabies pada Telinga Kucing (Sumber: kucinggaul.com)


Jika kamu tipe mahasiswa yang tidak ingin terikat komunitas atau sudah memiliki kesibukan yang padat sehingga tidak memungkinkan lagi untuk bergabung pada komunitas, kamu dapat melakukan kegiatan street feeding atau memberikan pakan secara mandiri. Selalu sediakan makanan hewan yang sering kamu temui, misalnya pakan kucing. Melalui memberi pakan hewan, kamu dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan primernya dan jika kamu beruntung kamu akan bertemu hewan yang jinak dan diperbolehkan mereka untuk mengelus-elus mereka.


Perlu diketahui bahwa pemberian pakan tidak boleh sembarangan. Tiap hewan memiliki kebutuhan gizi yang berbeda, pakan kucing tidak bisa diberikan begitu saja pada anjing, begitupun sebaliknya. Masih banyak yang salah kaprah pada permasalahan ini karena kurangnya literasi dari kita sendiri. Dikutip dari salah satu jawaban pada web tanya-jawab id.quora.com bahwa kebutuhan nutrisi anjing dan kucing berbeda, karena itu kandungan protein seperti protein, lemak, asam amino, dan lain-lain pada pakan kucing lebih tinggi dari pakan anjing. Jika anjing mengonsumsi pakan kucing dalam jumlah kecil tidak akan menimbulkan masalah yang besar tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, anjing akan mengalami obesitas dan gangguan pencernaan. Aroma dari pakan kucing yang lebih menyengat dari pakan anjing pun dapat membuat anjing enggan memakan pakannya sendiri.

Sebaliknya, jika kucing mengonsumsi pakan anjing akan menyebabkan kekurangan gizi dan karena pakan anjing kerap mengandung zat aditif, kucing akan sulit berhenti untuk mengonsumsi pakan anjing dan beralih ke pakan kucing yang sebenarnya. Hal ini dapat dibuktikan dari perbedaan morfologi keduanya, yaitu kucing adalah hewan karnivora (memperoleh nutrisi utama dari daging) sedangkan anjing adalah hewan omnivora (dapat memperoleh nutrisi dari segala makanan) (Adyane, 2009 dan Wiryanti, 2020). Perbedaan ini dapat membuktikan bahwa sistem pencernaan keduanya berbeda.

Kegiatan street feeding ini mudah dilakukan, hanya dengan niat dan duit tentunya kamu bisa ikut berkontribusi untuk menyejahterahkan hewan di sekitar kamu sambil healing tipis-tipis melihat kelakuan lucu anabul sambil mereka makan. Banyak pakan kucing dijual baik secara online maupun offline di pet shop bahkan di mini market terdekat. Jangan lupa untuk menyediakan sumber air minum yang bersih untuk hewan liar yang kamu berikan pakan.


Membawa Anabul ke Klinik atau Rumah Sakit Hewan

Dokter Hewan (Sumber: istockphoto.com)
Dokter Hewan (Sumber: istockphoto.com)
Pernahkah kalian melihat kucing atau anjing yang mengalami kecelakaan di jalan dan ditinggal begitu saja oleh manusia yang tidak punya hati? Yup, tentunya kita sebagai manusia pasti memiliki rasa kasihan terhadap korban, bayangkan saja jika kita yang mengalami kecelakaan dan tidak ada yang mau membantu, sakit bukan? Jadi, jika kita menemukan anabul yang memerlukan perawatan medis, sebaiknya kira segera membawa anabul tersebut ke klinik atau Rumah Sakit Hewan terdekat sebagai bentuk pertolongan sesama makhluk hidup.


Tidak hanya saat terjadi kecelakaan, membawa anabul ke pusat kesehatan hewan dapat dilakukan saat anabul mengalami suatu penyakit sebagau bentuk pencegahan juga. Berikut beberapa kondisi anabul yang memerlukan pertolongan pertama dan beberapa hal mudah untuk mengecek keadaan tubuh anabul:

  • Jamur dan Tungau
    Pada anabul khususnya anjing dan kucing, dikenal infeksi jamur/tungau parah yang dapat menyebar hanya karena sentuhan antara sumber dengan kulit anabul. Gejala dari penyakit ini adalah anabul yang terlalu sering menggaruk-garuk badannya. Ketika penyakit ini sudah parah hingga menimbulkan penebalan kulit dan jika kulit kering itu terlepas akan menyebabkan luka dan bopeng/kebotakan pada anabul. Gejala berat dari penyakit ini adalah adanya kerak-kerak jamur yang menyelimuti anggota tubuh, biasanya terdapat pada telinga (Susanto dkk, 2020).  

Scabies pada Telinga Kucing (Sumber: kucinggaul.com)
Scabies pada Telinga Kucing (Sumber: kucinggaul.com)
  • Keracunan

Hewan-hewan liar yang tidak memiliki majikan dan bertahan hidup di kerasnya kehidupan luar tentunya akan memakan segala makanan yang dapat mereka makan, tidak tahu menahu jika makanan yang telah dikonsumsi ternyata beracun. Gejala dari anabul keracunan antara lain selain kehilangan nafsu makan dan minum, akan timbul air liur atau busa berlebih dari mulut hingga pada keadaan terparah akan menyebabkan kesulitan bernapas. Pada keadaan darurat ini, anabul harus segera dilarikan ke pusat kesehatan terdekat. Pastikan pula bahwa anabul tidak mengalami dehidrasi dengan memberikan minuman, jika memungkinkan diberikan minuman berelektrolit seperti oralit atau air kelapa.

  • Dehidrasi berat

Pada anjing juga kucing akan menunjukkan gejala dehidrasi atau kehausan dengan menjulurkan lidah mereka keluar mulutnya. Jika asupan air mereka tidak terpenuhi, maka akan terjadi dehidrasi berat yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Jika sudah hilang sadar, anabul harus segera dibawa ke klinik terdekat untuk diberikan suplai cairan melalui infus.

Begitulah beberapa hal yang dapat kamu lakukan sebagai mahasiswa rantauan untuk mengatasi stres dengan bermain bersama anabul khususnya kucing. Tidak hanya melepas stres, kamu juga dapat membantu para kucing untuk hidup lebih sejahtera. Satu langkah baik akan menuntunmu ke seribu kebaikan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun