Mohon tunggu...
Inovasita Jaya
Inovasita Jaya Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Pertanian di Kementerian Pertanian

Sebagai seorang penghilir inovasi teknologi pertanian. Suka dan peduli dalam kegiatan merawat bumi sebagai rumah bersama kita.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerhati Pertanian Sehat Tomohon Berdiskusi Hasilkan Pangan Sehat

3 September 2022   09:39 Diperbarui: 3 September 2022   09:48 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Setelah Terbentuknya FPOT (Dokpri)

Titik masuk yang baik (entrypoint), untuk memulai: Merawat Bumi Rumah Kita Bersama dengan Bermartabat. Terinisiasi diawal September 2022. Para pemerhati lingkungan, petani-petani dan P4S, dan penyuluh pertanian, berdiskusi yang terformulasi dalam Focus Group Discussion (FGD) untuk Tomohon hasilkan pangan sehat.

Mereka bersepakat, mendukung program pemerintah kota Tomohon: Michino Eki (Stasiun Jalan), dalam hal: hasilkan produk pertanian sehat dan lebih ramah lingkungan.

Menurut Arnold C. Turang, ketua P4S Inovasita Jaya dan sebagai pelaku dan pegiat pertanian bahwa: bagi petani dan pemerhati, hal itu ‘mudah dilakukan dan dihasilkan’, dengan satu kata kunci “ bersama kita mulai dan komitmen dengan kita buat hari ini”. Namun, itu tentu harus terintegrasi dengan para regulator. Mereka berpendapat dan berharap, agar ada regulasi tepat dan berpihak pada pelaku pertanian ramah lingkungan, di kota Tomohon.

Minimal, ada regulasi yang mewajibkan para stakeholder berbelanja dan gunakan produk hasil pertanian sehat dari kota Tomohon. Kegiatan-kegiatan pemerintah, mewajibkan gunakan produk hasil dari petani pelaku pertanian sehat. Memprioritaskan bantuan bagi petani yang konsisten dan menerapkan program “pertanian sehat” dari pemerintah.

Image. Suasana FGD (Dokpri)
Image. Suasana FGD (Dokpri)

Bung Judie Turambi, SH., pemerhati Budaya dan Lingkungan serta penulis, berpendapat: issue pertanian organic sudah dari dahulu digemakan, tanpa hasil nyata sampai saat ini. Beliau bertutur, bahwa sampai saat ini, beliau belum dapat menerima mengkonsusmsi sayuran Kol Batu (Brassica oleraceae), karena image cara produksinya fuul kimia.

Christian, petani Jahe dari Kamasi Tomohon, salah satu pelaku mengungkap: ‘saya sudah hasilkan jahe tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida, tapi harga yang diberikan pada produk saya, tidak dapat menutupi upaya saya selama 4-6 bulan hasilkan produk ini.

Demikian Meidy Kalalo, ketua P4S dari Rurukan: saya menanam sayuran, karena memang dinamika mendapatkan pupuk ‘menganggu”, maka saya kembangkan tanpa pupuk kimia. Tapi produk saya, dihargai sama saja bahkan tidak dapat dinilai, seperti tanaman petani yang menggunakan kimia dan pestisida.

Keadaan dan kondisi kekinian, dimana masyarakat semakin sadar akan pentingnya makanan sehat, sebagai entrypoint dari masukknya keberpihakan para regulator masyarakat untuk berpihak, ke petani pemerhati kesehatan, langkah ini harus di up. Bersama kita hasilkan dan gunakan produk sehat hasil anak bangsa, seperti pesan Presiden Jokowi “gunakan produk anak Bangsa Indonesia”.

Image Setelah Terbentuknya FPOT (Dokpri)
Image Setelah Terbentuknya FPOT (Dokpri)

Upaya para pelaku, pemerhati ‘keberlanjutan Bumi Sehat’, untuk generasi penerus, yang terkondisikan di P4S Sahabat Tani berhasil memberikan rekomendasi untuk masukkan bagi pemerintah kota Tomohon: mendukung program Mechino Eki (Stasiun Jalan) dan program terobosan menuju kota Tomohon Hasilkan Produk Pertanian Sehat Bebas Kimia.

Dalam FGD “Organik”, Komunitas Pertanian Sehat Kota Tomohon, terundang masing-masing: Stafsus Walikota Bidang Pertanian dan Perkebunan, Stafsus Bidang Pangan, Stafsus Bidang Ekonomi Kreatif, Stafsus Bidang Kebijakan Politik, Stafsus Bidang Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian Tomohon, Dinas Pangan Tomohon, Bag Adm dan Pembangunan Setda Tomohon, FK-P4S Tomohon, Kontak Tani, Penyuluh, Pemerhati Organik, Unsur PKK.

Dalam diskusi telah terbentuk Komunitas Pertanian Organik Tomohon : Janny Lasut (Ketua). Novry Palandeng (wakil ketua), Demitrius Pangalila (Sekretaris), Rudy Maera (Wkl. Sekretaris), Arnold C. Turang (Bendahara) dan Richard Kainde (Penasehat). #Artur0309’22

Oleh: Arnold C. Turang, SP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun