sereh sebagai bumbu.
Sereh juga dikenal 'sarimbata' (Minahasa), adalah tanaman bumbu masak, yang tidak boleh tidak harus ada, saat memasak. Tanaman ini, tumbuh baik di seluruh tanah Minahasa. Dan tanaman ini dikenal sebagai bahan baku untuk mengolah daging, jadi makanan. Karena dalam memasak daging yang di masak dalam bamboo, harus ada tanamanBagi orang Minahasa, untuk membuat olahan daging dalam bulu (bamboo), tidak enak tanpa ada sereh. Dengan sereh, masakan makin lezat dan enak dinikmati. Sereh, juga sebagai tanaman obat herbal.
Orang Minahasa, kalau ada ganguan influenza, hanya mengambil sereh, goraka (jahe) dan gula merah (gula aren), ditambah rica jawa (merica), sudah dapat mengatasi influenza, batuk (koke'he), bahkan Covid-19, juga olahan sereh cukup ampuh membantu.
Jadi kekayaan sumber daya genetic sereh, harus kita kenali dan kita kembangkan. Sereh harus kita kenali, dan manfaatkan olahan turunan produknya untuk kesejahteraan manusia. Nah untuk itu perlu kita telusuri karakteristik tanaman ini, agar mudah memberdayakannya.
Data Pribadi Sereh (Klasifikasi Ilmiah)
                 Kingdom        : Plantae
                 Ordo           : Poales
                 Famili          : Poaceae
                 Genus          : Cymbopogon
                 Spesies         : C. citratus
Sereh atau yang bernama lengkap Cymbopogon citratus, adalah spesies dari genus Cymbopogon dari keluarga Poaceae atau suku rumput-rumputan. Sereh juga sering disebut sere atau lemon grass.
Sereh, termasuk tanaman keluarga besar. Karena ada beberapa jenis dan penggunaan untuk tanaman ini. Sereh dibedakan atas:
Sereh Wangi
Sereh wangi, atau di Minahasa dikenal dengan "sarimbata Pepontolen", memiliki daun yang lebih panjang dari jenis lainnya. Panjang daunnya dari 90 cm sampai 100 cm ada. Jenis ini, sagat wangi, karena ada kandungan citronella. Dan ada jenis merah mengarah keunguan dan putih.
Bagi orang minahasa, tanaman sereh wangi biasa digunakan saat memasak Rintek Wuuk (daging anjing). Daun dari sereh wangi, diambil lalu dicuci. Lalu disatukan dan diikat, lalu dimasukkan dalam olahan masakan daging anjing. Kalau sereh dapur, memang batangnya diiris halus, dan dicampurkan pada olahan daging atau ikan yang akan dimasak.
Sereh Dapur
Sereh dapur, beda dengan sereh wangi. Sereh dapur daunnya tidak sepanjang sereh wangi. Hanya sekitar 60 cm. sehingga kalau kita amati, daunnya tumbuh tegak, dan sedikit lengkungan di ujungnya.
Batang sereh dapur (sarimbata), ada yang kehijauan, ada juga yang sedikit unggu dan putih. Aroma dari sereh dapur, seperti aroma minyak tawon, atau minyak telon. Karena memiliki kandungan sitral.
Ciri MorfologisÂ
Setelah kita mengetahui deskripsi dan sedikit manfaat dan penggunaan sereh, saat ini kita akan mengenal karakteristik morfologis dari tanaman sereh. Karakter morfologis tanaman sereh, yaitu: Akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Tanaman sereh, termasuk berakar serabut dan akar yang besar dan kuat. Sementara untuk batang, termasuk berstruktur batang semu bergerombol dan batang nyata menyerupai umbi. Batang semu tumbuh tegak dan berpelepah. Warna pelepah ada yang putih da nada juga yang unggu, sesuai varietasnya.
Daun tanaman sereh, berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daun sereh bersifat kesat, panjang dan runcing mirip daun lalang dan bagian bawah berbulu. Ada juga varietas yang daunnya seperti pita dimana bagian ujungnya terlihat semakin runcing.Â
Bila daun diremas-remas, maka akan mengeluarkan aroma seperti citrun. Tergantung dari varietas serehnya. Panjang daun memiliki panjang 50-60 cm tergantung varietas. Sereh wangi panajang sampai 100cm. dengan lebar variatif sesuai jenis. 1 cm sampai 2-3 cm, tergantung varietas dan nutrisi dalam tanah.
Tanaman sereh, jarang sekali mempunyai bunga. Kalaupun pada tumbuhan terdapat bunga, pasti tidak terdapat mahkota, dan hanya mengandung bulir, dan hanya pada varietas tertentu.
Nah, setelah kita mengenali tanaman sereh, kita dapat memberdayakan potensi tanaman ini untuk penuhi kebutuhan kita. Demikian informasi kali ini, sampai jumpa pada informasi teknologi yang lain. .(#Artur'22)
Oleh: Arnold C. Turang Penyuluh Pertanian Kementan
dikembangkan dari berbagai sumber dan pengalamanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H