Sereh, termasuk tanaman keluarga besar. Karena ada beberapa jenis dan penggunaan untuk tanaman ini. Sereh dibedakan atas:
Sereh Wangi
Sereh wangi, atau di Minahasa dikenal dengan "sarimbata Pepontolen", memiliki daun yang lebih panjang dari jenis lainnya. Panjang daunnya dari 90 cm sampai 100 cm ada. Jenis ini, sagat wangi, karena ada kandungan citronella. Dan ada jenis merah mengarah keunguan dan putih.
Bagi orang minahasa, tanaman sereh wangi biasa digunakan saat memasak Rintek Wuuk (daging anjing). Daun dari sereh wangi, diambil lalu dicuci. Lalu disatukan dan diikat, lalu dimasukkan dalam olahan masakan daging anjing. Kalau sereh dapur, memang batangnya diiris halus, dan dicampurkan pada olahan daging atau ikan yang akan dimasak.
Sereh Dapur
Sereh dapur, beda dengan sereh wangi. Sereh dapur daunnya tidak sepanjang sereh wangi. Hanya sekitar 60 cm. sehingga kalau kita amati, daunnya tumbuh tegak, dan sedikit lengkungan di ujungnya.
Batang sereh dapur (sarimbata), ada yang kehijauan, ada juga yang sedikit unggu dan putih. Aroma dari sereh dapur, seperti aroma minyak tawon, atau minyak telon. Karena memiliki kandungan sitral.
Ciri MorfologisÂ
Setelah kita mengetahui deskripsi dan sedikit manfaat dan penggunaan sereh, saat ini kita akan mengenal karakteristik morfologis dari tanaman sereh. Karakter morfologis tanaman sereh, yaitu: Akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Tanaman sereh, termasuk berakar serabut dan akar yang besar dan kuat. Sementara untuk batang, termasuk berstruktur batang semu bergerombol dan batang nyata menyerupai umbi. Batang semu tumbuh tegak dan berpelepah. Warna pelepah ada yang putih da nada juga yang unggu, sesuai varietasnya.
Daun tanaman sereh, berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daun sereh bersifat kesat, panjang dan runcing mirip daun lalang dan bagian bawah berbulu. Ada juga varietas yang daunnya seperti pita dimana bagian ujungnya terlihat semakin runcing.Â