Mohon tunggu...
Abdullah Fatoni
Abdullah Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jomblo

Ingin bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Psikologi Tokoh Malik dalam Film Malik dan Elsa

12 Oktober 2021   17:16 Diperbarui: 12 Oktober 2021   17:18 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Abstrak

Masalah yang dibahas pada penelitian ini yaitu mengenai psikologi kepribadian oleh pemeran utama dalam Film Malik dan Elsa karya Eddy Prasetya. Penelitian dengan cara deskripsi kualitatif ini menggunakan teknik analisis isi terkait psikologi, dengan data bersumber dari film Malik dan Elsa. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan aspek-aspek psikologi kepribadian tokoh utama dalam film Malik dan Elsa karya Eddy Prasetya. Hasil dari penelitian ini adalah tokoh Malik tersebut memiliki aspek kepribadian yaitu aspek Id meliputi rasa ingin melindungi harga diri dan rasa ingin memperbaiki diri. Aspek Ego meliputi balas dendam dan kerja keras. Aspek Superego meliputi kesadaran akan kebutuhan hidup dan berkelahi di tempat umum.

Kata Kunci : psikologi kepribadian, tokoh utama, Malik dan Elsa

PENDAHULUAN

Psikologi kepribadian merupakan hal yang menghidupkan tokoh dalam sebuah karya sastra termasuk film, dengan penghidupan psikologi kepribadian ini memberikan kesan yang cukup kuat kepada para penontonnya dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga banyak tayangan film yang menguatkan kepribadian pada salah satu tokoh. Hal tersebut dapat memberikan kesan yang menarik pada sebuah film terhadap masyarakat yang menyaksikannya.

Menurut penjelasan Endraswara (2013: 96) bahwa psikologi sastra merupakan kajian sastra yang memandang dari aktivitas kejiwaan dari tokoh. Tujuan dari psikologi sastra adalah memahami aspek kejiwaan yang ada dalam karya sastra, meskipun demikian tidak benar jika analisis psikologi sastra terlepas dari kebutuhan masyarakat, namun juga memberikan pemahaman dari masyarakat melalui tokoh-tokoh dalam karya sastra secara tidak langsung (Ratna, 2015: 342). Dalam umumnya kajian psikologi sastra meliputi tiga unsur yaitu, id, ego dan superego yang mana ketiganya memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan.

Psikologi sastra memiliki khas yang berbeda-beda dari satu karya sastra dengan karya sastra lainya, ini disebabkan perbedaan psikologi kepribadian ini dipengaruhi penulis maupun dari lingkungan penulis. Setiap penulis yang menceritakan karya sastra tidak akan lepas dari lingkungan masyarakat dengan kepribadian diri sendiri. Dengan kata lain psikologi kepribadian memiliki tiga unsur yaitu id, ego dan superego yang dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dengan kepribadian penulis.

Kajian psikologi kepribadian meliputi tiga unsur yaitu id, ego dan superego. Pada ketiga kajian tersebut, Bertens (2006: 32-33) menjelaskan tentang id, merupakan lapisan sistem psikis yang paling dasar, bagi individu sebagai pembentukan psikis baru. Id merupakan sistem kepribadian paling dasar yang dibawa sejak lahir. Sedangkan Ego merupakan merupakan system kepribadian dasar yang tumbuh karena kebutuhan-kebutuhan organisme yang dilakukan individu sesuai dengan kenyataan atau realita. Menurut Freud menerangkan tentang ego adalah aspek dari psikologi kepribadian yang mewakili nilai-nilai tradisional masyarakat serta cita-cita dari masyarakat yang wariskan secara turun temurun (Suryabrata, 2010:127).

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinue (Arsyad, 2017). Masyarakat dapat menikmati sebuah karya sastra yaitu melalui film. Film tidak hanya hiburan semata, akan tetapi banyak hal yang bisa dipetik dari cerita film tersebut, baik itu dari segih budaya, nilai-nilai moral, dan bahasa yang digunakan.

Film Malik dan Elsa merupakan film yang diangkat dari sebuah novel hasil karya Boy Candra terbitan 2018 cerita film yang belum lama  dirilis di Disney+ Hotstar melalui layanan streaming pada tanggal 9 Oktober 2020 yang disutradarai oleh Eddy Prasetya, yang menceritakan tentang seorang tokoh bernama Malik yang sekaligus menjadi pemeran utama dalam film tersebut yang tetap ingin melanjutkan pendidikannya, walaupun dia dipandang sebelah mata dari keluarga yang serba kekurangan, namun niatnya untuk melanjutkan pendidikan hingga di bangku kuliah tidak akan surut meskipun dia harus bekerja untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. 

Dalam usahanya dalam menggejar cita-cita, dia juga menemukan cintanya yang ia perlakukan dengan cara yang paling sederhana. Dari film tersebut memperlihatkan sebuah Kajian ilmu Psikologi Kepribadian Id, Ego dan Superego yang cukup menarik sehingga penulis tertarik untuk mengkajinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun