Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Strategi Mempersiapkan Desa Wisata

24 Juli 2024   05:28 Diperbarui: 25 Juli 2024   12:51 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 strategi mempersiapkan desa wisata| Foto: Ino Sigaze: Pemandangan dari kampung persiapan daerah wisata Worowitu.

Oleh karena itu, tim pembentukan desa wisata telah memikirkan pentingnya kesadaran akan kebersihan lingkungan.

Gerakan nyata kami lakukan adalah berbicara tentang kebersihan dan praktisnya upaya memisahkan sampah plastik dan organik. Esok paginya kami menggali satu lubang sampah untuk pembuangan sampah organik. 

Lubang sampah organik | Foto: Ino Sigaze.
Lubang sampah organik | Foto: Ino Sigaze.

Dalam waktu tiga bulan, keadaan kampung menjadi lebih bersih dan kesadaran untuk memisahkan sampah plastik dan organik telah tumbuh. Halaman rumah mereka telah ditanami bunga-bunga dan lampu penerangan disiapkan di luar rumah yang dekat jalan.

4. Desa Wisata Harus Terus Dibicarakan

Komitmen dan konsistensi dalam membicarakan desa wisata sangat penting, sehingga orang tidak bilang itu gagasan yang "panas-panas tahi ayam."

Masyarakat diingatkan kembali terkait komitmen dan janji-janji mereka sendiri. Oleh karena itu, para pendamping perlu memiliki beberapa hal penting ini: Pertama, kemampuan komunikasi yang sederhana tetapi menyentuh hati, kedua, semangat dan pendekatan yang menyentuh keterampilan masyarakat lokal; ketiga, keterbukaan untuk belajar dari bahasa dan kebiasaan masyarakat setempat. Keempat, serta duduk dan berbicara di mana masyarakat setempat duduk dan bercerita.

Momen edukasi terbaik bagi masyarakat desa yang dipersiapkan untuk proyek desa wisata tentu saja tidak boleh melupakan filosofi masyarakat itu sendiri. 

Foto: Ino Sigaze.
Foto: Ino Sigaze.

Filosofi "gesa" (Unterhaltung) atau duduk-duduk dan bercerita santai di mana saja, seperti saling menghibur dengan aneka cerita, merupakan pendekatan terbaik yang murah tetapi efektif.

Salam berbagi, Ino, Rabu, 24 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun