Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pantai Lia dan Eksplorasi Senja yang Eksotis

18 Juli 2024   07:10 Diperbarui: 18 Juli 2024   07:31 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gundukan Karang seperti kapal selam | Foto: Ino Sigaze.

Rona senja dari pantai Lia | Foto: Ino Sigaze.
Rona senja dari pantai Lia | Foto: Ino Sigaze.

Bagi beberapa orang yang kreatif, pikiran mereka pasti langsung terbawa kepada gagasan tentang bangunan rumah dengan paduan konstruksi batu berwarna dari Pantai Lia. 

Dari batu-batuan Pantai Lia, terbangunlah lantai halaman Gua Maria, tempat doa di Mageria. Pantai Lia berbentuk seperti cekungan dengan kumpulan batu-batu bundar dominan berwarna hijau muda.

Dari tumpukan batu berwarna itulah, pengunjung bisa menikmati rona senja yang bisa menghipnotis nalar hingga diam sejenak dan bersyukur pada Sang Pencipta. 

Pantai Lia dari pesisir laut sebenarnya tidak jauh dari Pantai La Paga, sekitar lima kilometer, sedangkan melalui jalan darat sekitar sepuluh kilometer. Oleh karena itu, jalur Pantai Lia dan La Paga bisa menjadi satu paket trip yang menyenangkan dengan aneka keunikan masing-masing.

Di sana ada damai ketika berdiri di atas tumpukan batu berwarna dan menatap ke barat. Ada sajian senja yang menyegarkan mata yang lelah menatap realitas kehidupan manusia yang penuh beban dan luka. 

Sang Pencipta itu baik adanya, semuanya yang indah telah diberikan-Nya, dan manusia diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan sesuai kebutuhan jiwanya.

Salam berbagi, Ino, Kamis, 18 Juli 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun