Sekalipun saya mencoba memisahkannya berdasarkan rasa dan kecocokan, semua itu tentu saja karena preferensi pribadi.Â
Pada orang-orang tertentu, bisa saja mereka sangat menyukai kedua jenis itu dan mencampurnya dengan kopi dan nasi.
Pada tahun 1998-2000 saat mengikuti pendidikan awal di seminari, saya betul merasakan kenikmatan makan alpukat, meskipun alpukat di tanah dingin sedikit berbeda rasanya jika dibandingkan dengan alpukat dari daerah panas.Â
Uniknya lagi, pada tahun-tahun itu, alpukat tumbuh di sekitar seminari dan hampir di semua kebun para petani di sekitar punya pohon alpukat. Siapa saja yang rajin bisa memetiknya pagi-pagi.
Vitamin dan Kandungan Penting dari Alpukat
Tentu saja orang tidak boleh menyepelekan peran penting dari pilihan masyarakat mengkonsumsi alpukat.Â
Hal ini karena berkaitan dengan kandungan positif di dalamnya. Ada beberapa yang saya tahu dan banyak dikatakan orang, yakni:
Pertama, mengandung antioksidan. Antioksidan dalam alpukat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Kedua, dapat membantu menurunkan berat badan. Meskipun tinggi kalori, alpukat dapat membantu menurunkan berat badan karena membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil.
Ketiga, baik untuk kulit dan rambut. Kandungan vitamin E dan lemak sehat dalam alpukat dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut, membuatnya lebih lembut dan berkilau.
Dari sorotan cerita ini, sebenarnya baik jika perlu ada ajakan dan gerakan bersama untuk budidaya alpukat.