Oh ternyata beda banget, alpukat di Jerman dan di Tanah Kelahiran Indonesia.Â
Dalam beberapa kesempatan, saya benar-benar dikejutkan oleh kesadaran dan ingatan sendiri tentang alpukat. Pasalnya, ada sejumlah perbedaan yang saya alami ketika menikmati alpukat di Jerman.Â
Perbedaan itu bukan saja soal rasanya, tetapi juga soal bentuk dan warna kulit buah alpukat.
Fakta Alpukat di Jerman
Fakta yang tidak bisa disangkal adalah bahwa saya tidak pernah melihat pohon alpukat tumbuh di Jerman.
Itu berarti alpukat yang dijual di pasar maupun di tempat penjualan buah sebenarnya adalah alpukat yang datang dari luar Jerman.
Justru dalam konteks seperti itulah, saya melihat betapa pentingnya memilih jenis alpukat.Â
Dalam hal ini, pembeli di Jerman tentu saja punya kriteria sendiri, alpukat mana yang mereka suka dan mana jenis yang laku di pasar sesuai selera masyarakat.
Sekalipun tidak banyak orang Jerman makan alpukat, tetap saja ada juga orang-orang tertentu yang memilih makan alpukat pada saat sarapan pagi atau Frühstück.
Teman saya sudah berusia 87 tahun, tetapi badannya tegap dan tampak seperti pemuda berusia 30 tahun. Mungkin ini karena faktor pola makan dan kebiasaan hidup yang disiplin dan teratur.Â
Dia adalah satu-satunya saudara serumah yang cukup sering makan alpukat pada saat sarapan pagi. Sayangnya, jenis alpukat yang dibelinya sangat kecil dan kulitnya seperti kisut.