Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasang Surut

8 Juli 2024   17:58 Diperbarui: 8 Juli 2024   17:59 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasang surut | Ino Sigaze

Sendiri di pantai saat pasang surut itu datang, di kelilingi air bagaikan yang tersisa dari yang pernah ada.

Berdiri di antara daratan dengan balutan rumput laut yang terhempas.

Laut itu luas. Gelombangnya datang dan pergi silih berganti tanpa berita. 

Menggulung pergi onggokan sampah, tercermin dalam pasang surut rasa manusia.

Ada tumpukan batu-batuan di pesisir sana yang coba menahan biar surut tak perlu datang kapan saja

Pasang surut yang dirindukan sekian banyak orang di pesisir sana.

Foto: Ino Sigaze.
Foto: Ino Sigaze.

Pasang surut air di lautan yang memberi harapan dengan peluang mengais gurita, siput dan tripneutes gratilla.

Titipan pesan: jangan cepat menolak ketika pasang surut kehidupan itu tiba.

Bercerminlah pada lautan yang penuh dinamika merias wajahnya dengan aneka cerita tentang pasang surut di pantai pergulatan nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun