Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keajaiban Pagi di Awal Juli 2024

1 Juli 2024   06:40 Diperbarui: 1 Juli 2024   07:00 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keajaiban Pagi di Awal Juli 2024 | Foto: Ino Sigaze.

Kebahagiaan dan kepuasan sering kali datang dari hal-hal sederhana dan hasil kerja keras kita sendiri | Ino Sigaze.

Pagi hari yang diwarnai rintik hujan di awal Juli 2024 membawa kesegaran tersendiri. Saya terbangun dari tidur pulas dan menatap melalui jendela kamar kecilku. 

Di belakang kamar, pohon pisang berdiri tegak dengan tandan pisang yang masak, tampak segar setelah disirami hujan sepanjang malam.

Keingintahuan menggugah saya untuk keluar dari kamar dan mendekati pohon pisang itu. Saya menemukan dua tandan pisang yang matang, beberapa buahnya sudah masak. 

Biasanya, buah yang masak akan segera diserbu oleh burung-burung kecil dan kelelawar di malam hari. 

Namun, kali ini, keindahan pisang yang masak itu masih luput dari perhatian mereka.

Melihat hasil jerih payah beberapa bulan lalu memberikan rasa bahagia tersendiri. Saya teringat saat membersihkan daun-daun pisang dan merapikannya pada September 2023. 

Air hujan yang mengalir ke arah pohon pisang memberikan hasil yang melimpah. Pohon pisang itu menghasilkan tujuh tandan sepanjang tahun ini. 

Lima tandan sudah dipanen beberapa bulan dan minggu lalu, dan kini tinggal dua tandan yang masih tersisa.

Meskipun demikian, keberuntungan seolah-olah masih berpihak pada saya. Seperti yang sering dikatakan oleh orang Flores, "rezeki anak soleh." 

Dua tandan baru sedang mengeluarkan buah yang menjanjikan.

Tandan baru penuh janji | Foto: Ino Sigaze
Tandan baru penuh janji | Foto: Ino Sigaze

Pagi itu membawa perubahan dalam hidupku. Melihat hasil kerja keras dan perhatian terhadap pohon pisang memberikan kebahagiaan yang sederhana namun mendalam. 

Kehidupan memang penuh kejutan, dan kadang-kadang, kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil dan sederhana di sekitar kita. Pohon pisang di belakang rumahku menjadi simbol keberhasilan dan kebahagiaan yang datang dari usaha dan kesabaran.

Lebih dari itu, saat melihat pohon pisang yang subur dan berbuah lebat, rasa syukur membuncah dalam hatiku. Saya merenung betapa besar karunia Sang Pencipta yang telah mengubah bibit kecil menjadi pohon yang kokoh dan menghasilkan buah yang melimpah. Proses alami ini, dari benih hingga buah, adalah sebuah keajaiban yang sering kita abaikan. 

Setiap tetes hujan, sinar matahari, dan tanah yang subur adalah wujud kasih sayang Tuhan yang tak terhingga.

Dengan penuh rasa syukur, saya memuji Pencipta yang Maha Kuasa atas semua nikmat ini. Kehadiran pohon pisang yang berbuah lebat mengingatkan saya untuk selalu bersyukur dan memuji-Nya atas setiap anugerah yang diberikan, sekecil apapun itu. 

Pagi di awal Juli ini mengajarkan untuk selalu menghargai hasil kerja keras dan nikmat yang diberikan alam, serta menguatkan keyakinan bahwa setiap usaha yang dilandasi oleh kesabaran dan keikhlasan akan membuahkan hasil yang indah pada waktunya.

Pelajaran Berharga dari Pohon Pisang

1719788544090-6681eb8534777c45d43d0302.jpeg
1719788544090-6681eb8534777c45d43d0302.jpeg

Pohon pisang di belakang rumah mengajarkan banyak pelajaran berharga tentang kehidupan dan alam. Salah satu pelajaran utama adalah pentingnya kesabaran dan kerja keras. 

Merawat pohon pisang sejak September 2023, membersihkan daun-daunnya, dan memastikan pohon mendapatkan cukup air adalah bukti bahwa usaha yang konsisten dan penuh dedikasi akan membuahkan hasil yang memuaskan.

Pelajaran lainnya adalah rasa syukur dan menghargai proses alami. Melihat pohon pisang yang tumbuh subur dan berbuah lebat, meskipun hanya dari bibit kecil, mengingatkan kita akan keajaiban alam dan betapa pentingnya bersyukur atas setiap anugerah yang diberikan. 

Setiap tetes hujan dan sinar matahari yang membantu pertumbuhan pohon adalah simbol kasih sayang Sang Pencipta yang harus kita hargai.

Selain itu, kisah ini juga menekankan pentingnya mengamati dan menghargai keindahan sederhana di sekitar kita. 

Keindahan pisang yang masak dan belum disentuh oleh burung atau kelelawar menunjukkan bahwa ada banyak momen indah dalam hidup yang sering terlewatkan jika kita tidak meluangkan waktu untuk memperhatikannya.

Akhirnya, pelajaran dari pohon pisang ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan dan kepuasan sering kali datang dari hal-hal sederhana dan hasil kerja keras kita sendiri.

Melihat hasil panen yang melimpah memberikan kebahagiaan yang mendalam dan mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan bersyukur atas setiap usaha dan anugerah dalam hidup.

Salam berbagi, Ino, 1 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun