Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keajaiban Pagi di Awal Juli 2024

1 Juli 2024   06:40 Diperbarui: 1 Juli 2024   07:00 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelajaran lainnya adalah rasa syukur dan menghargai proses alami. Melihat pohon pisang yang tumbuh subur dan berbuah lebat, meskipun hanya dari bibit kecil, mengingatkan kita akan keajaiban alam dan betapa pentingnya bersyukur atas setiap anugerah yang diberikan. 

Setiap tetes hujan dan sinar matahari yang membantu pertumbuhan pohon adalah simbol kasih sayang Sang Pencipta yang harus kita hargai.

Selain itu, kisah ini juga menekankan pentingnya mengamati dan menghargai keindahan sederhana di sekitar kita. 

Keindahan pisang yang masak dan belum disentuh oleh burung atau kelelawar menunjukkan bahwa ada banyak momen indah dalam hidup yang sering terlewatkan jika kita tidak meluangkan waktu untuk memperhatikannya.

Akhirnya, pelajaran dari pohon pisang ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan dan kepuasan sering kali datang dari hal-hal sederhana dan hasil kerja keras kita sendiri.

Melihat hasil panen yang melimpah memberikan kebahagiaan yang mendalam dan mengajarkan kita untuk selalu menghargai dan bersyukur atas setiap usaha dan anugerah dalam hidup.

Salam berbagi, Ino, 1 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun