Harga dari coretan hati, Â bukan karena menunggu apresiasi.Â
Penulis jarang dihargai, apalagi bagi orang-orang yang tidak suka membaca dan menulis.
Menabung kata untuk dibaca nanti, itu mimpi yang lahir dari rahim sunyi sang penulis.
Tak peduli siapa yang menyukai dan menanggapi dengan kritis barisan coretan hati.
Menulis seakan tidak peduli apa reaksi orang lain, yang penting itu coretan dari hati, jujur dan sepi dari ambisi.
Di pagi yang sejuk dan nyaman ini, ingin menitipkan coretan hati dengan visi kecil:
jangan lupa menabung kata hati yang datang setiap hari.
Orang tidak tahu apa yang bakal terjadi, tapi setiap orang selalu rindu membaca kata terakhir.
Penulis tidak selalu tampil menarik saat mereka hidup di bumi,
tapi.... ketika mereka tiada lagi.... banyak orang berebut membaca coretan hati sang penulis.
Tak peduli, dibaca teman, saudara atau siapa saja. Satu yang terpenting tetap menulis dari hati.Â
Coretan hati akan menyentuh hati, coretan hati bisa membuka hati.
Coretan hati, bisa mendamaikan hati dan mengubah hati.
Mari belajar menulis dari hati.
Salam berbagi, Ino, 7 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H