Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar dari Kura-kura dan Lele: Spiritualitas Menenggelamkan Diri

2 Mei 2024   05:58 Diperbarui: 2 Mei 2024   06:37 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari Kura-kura dan Lele: Süpiritualitas Menenggelamkan Diri | kuranesia.com

Perhatikanlah semesta, karena di sana tersimpan kebijaksanaan tentang kehidupan yang mendalam | Ino Sigaze.

Hampir sepuluh bulan saya memelihara 2 ekor kura-kura dan satu ekor ikan lele berwarna putih. Kura-kura dan lele itu sudah lebih dahulu hidup dalam satu kolam.

Sudah pasti bahwa usia kehidupan mereka lebih lama dari kehadiran saya di tempat itu. Pada awal Agustus tahun 2023 saya melihat untuk pertama kalinya dua ekor kura-kura itu.

Keduanya hidup dalam sebuah kolam dangkal dengan air yang sudah hampir mengering dari kolam itu. 

Waktu itu saya meminta supaya dua ekor kura-kura itu dipindahkan ke kolam yang lebih besar dan air cukup banyak.

Saat itu saya mulai tergerak hati untuk memberi makan keduanya. Namun, saya belum punya pakan yang cocok untuk kedua kura-kura itu.

Suatu waktu saya memberi mereka tepung padi yang halus, anehnya ketika tepung itu terapung di atas air, mereka memakan tepung itu. Saya mengamati cara makan kura-kura itu.

Ternyata kura-kurang termasuk jenis hewan unik. Saat berenang yang kelihatan cuma kepala, tapi juga kadang-kadang mereka berenang dengan cara menenggelamkan kepala mereka.

Jangkauan pandang mereka cukup jauh, kura-kura masih bisa melihat objek dari jarak 7-10 meter. Meskipun demikian kedua punya kepekaan mendengar suara.

Kedua punya insting rasa takut. Saat mereka terkejut, keduanya begitu cepat menceburkan diri mereka ke dalam air dan menyembunyikan diri di dalam air yang agak dalam.

Rupanya kura-kura juga mengerti tentang keamanan diri dan keselamatannya. Bahkan kita bisa mengatakan bahwa kura-kura punya keahlian khusus untuk suatu tindakan penyelamatan.

Apa yang menarik lainnya dari kura-kura?

Sejak bulan September 2023 saya memberi mereka makanan tokoh. Pakan ikan juga saya berikan untuk kura-kura. 

Suatu waktu ketika saya menabur butiran pakan ke atas air, tiba-tiba yang muncul ke permukaan pertama-tama bukan kura-kura, tetapi seekor lele berwarna putih.

Ikan lele putih itu sudah besar dengan panjangnya hampir 50 cm dan lebar badannya kira-kira 6 cm. Saat itu saya melihat bagaimana cara makan lele dan kura-kura.

Mereka bertiga hidup dalam satu kolam, tetapi dengan cara makan yang berbeda. Lele selalu lebih cepat menemukan butiran pakan ketimbang kura-kura.

Mengapa? Lele terlihat tenang dan selalu tenggelam dan dari kedalaman itu dia bisa menemukan objek yang di atasnya, sedangkan kura-kura berbeda.

Kura-kura saat melihat saya menaburkan pakan, mereka cenderung mengangkat kepala dan pada saat kepada di atas air mereka tidak bisa menemukan objek di atas air.

Saat itulah keberuntungan selalu didapatkan lele dengan begitu cepat karena mulutnya besar, lele menyantap habis makanan yang ada.

Perbedaan Cara Makan dan Spiritualitas Menenggelamkan Diri

Sementara itu, kura-kura tidak bisa mengambil makanan, selama dia hanya menatap ke atas.

Suatu waktu saya tersentak oleh kesadaran saya sendiri tentang kehadiran dua hewan air yang berbeda cara makan mereka.

Ya, tentang hidup dan cara manusia itu hidup. Sebuah spiritualitas menenggelamkan diri untuk menemukan hidup. 

Benar bahwa hidup itu tidak selamanya hanya berharap dari atas, sehingga orang hanya menatap mata dan mengangkat kepala dan mukanya ke atas.

Jika terlalu menatap ke atas, maka orang tidak bisa melihat apa yang sudah diberikan di sekitar kita, yang di bawah. Rupanya mata manusia terlalu kecil untuk melihat pemberian Tuhan dan segala kelimpahan-Nya kepada manusia setiap hari.

Jadi, orang perlu menenggelamkan diri di kedalaman. Hanya dari kedalaman itulah orang bisa melihat pemberian dari Sang Pencipta.

Itulah apa artinya bahwa orang tidak bisa hidup biasa-biasa saja, atau dangkal-dangkal saja. Hidup itu perlu mendalam dan menenggelamkan diri ke dalam dunia kehidupan kita sampai kita menyadari dan melihat kasih dan pemberian gratis dari Pencipta.

Salam berbagi, Ino, 2 Mei 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun