Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melintasi Jarak dan Waktu: Kisah Menghadirkan Indonesia di Frankfurt

22 April 2024   06:17 Diperbarui: 22 April 2024   06:59 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melintas Jarak dan Waktu: Kisah Menghadirkan Indonesia di Frankfurt | Gambar diambil dari Panitia ICAF dan IFF.

 Dalam keberagaman terdapat keindahan yang tak terhingga, dan dalam kebersamaan tercipta kekuatan yang menggetarkan dunia | Ino sigaze

Frankfurt, Jerman - Di tengah bayang-bayang risiko yang ditempa oleh pandemi Covid-19, sebuah perhelatan budaya megah menarik perhatian di pusat kota Frankfurt. Indonesia Festival Frankfurt (IFF) telah menandai kehadiran gemilang Indonesia di Frankfurt, menawarkan hamparan keindahan budaya dalam satu wadah yang mempesona.

Seiring dengan dentingan musik tradisional yang mengalun, para seniman dan seniwati, sebanyak 300 jiwa setiap harinya, memenuhi panggung dengan kekuatan karya dan semangat.

Mereka, tak hanya berasal dari tanah air sendiri, tetapi juga dari pelosok Eropa, termasuk Jerman, serta para diaspora yang menjulang identitas Indonesia di tengah-tengah Frankfurt.

IFF sebagai Cermin Hubungan Terbuka Indonesia di Mata Dunia

Indonesia Festival Frankfurt (IFF) 2022 bukan sekadar perhelatan biasa. Menjadi ikon dari promosi budaya Indonesia di daratan Eropa, acara ini telah merajut jalinan keakraban antara Indonesia dan Jerman. "

IFF bukan sekadar festival, namun ia adalah cerminan dari hubungan yang kuat antara dua bangsa," ujar Rosely Pohlmann, salah satu pemangku kepentingan utama dalam penyelenggaraan IFF 2022. Rencananya, gelaran ini akan menjadi agenda rutin setiap dua tahun sekali, mempererat tali persaudaraan antarbangsa.

Namun, seperti halnya arus kehidupan, rencana seringkali bergulir dalam arah yang tak terduga. Kebijakan politik di Indonesia mengalihkan jalannya waktu.

IFF ke-2 yang semestinya meriahkan tahun 2024, terpaksa ditunda hingga tahun 2025, demi menjaga kesinambungan dan keteraturan acara, serta menghindari benturan dengan agenda politik domestik.

Yanthi Sjoekoer, SE., salah satu pemangku kepentingan IFF 2022, menjelaskan bahwa penundaan ini dilakukan untuk memberikan kesempatan lebih kepada pemerintah daerah untuk bersiap-siap dengan matang, tanpa mengganggu momentum penting seperti pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang turut berlangsung pada tahun yang sama. 

"Harapannya, IFF 2025 dapat melibatkan lebih banyak peserta dari lini pemerintahan, sebagaimana yang terjadi pada gelaran pertamanya," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun