Kejutan itu datang begitu pagi
Tak terduga seperti barisan kilat bersahutan petir di saat hujan hari ini
Seperti cinta yang hilang dari harapan satu-atunya
Sirna dalam satu detak kejutan pagi hari
Benci, kecewa, terluka, tangisan, hujatan terjadi dalam hening yang tak pernah bisa hilang dalam pikiran
Kutuliskan sebagai ungkapan terakhir saat kau bernyanyi...Every time we say goodbye, baby, it hurts.
Kejutan tak diinginkan itu telah datang.
Ingin menoreh kata sekali lagi kamu jangan pernah pergi
Kenangan itu tergulung seperti tsunami 12.12.1992.
Terhempas berkali-kali hingga hilang ditelan hamparan pasir di pesisir
Mengapa semua yang baik cepat berlalu dari dunia ini?
Aku ingin menikmati
Aku ingin mengakses jiwamu yang tersembunyi
Aku ingin mengukir kata sekali lagi sebelum yang tak terduga itu datang.
Membawamu pergi tanpa kompromi, itu sungguh tidak kuduga.
Yang tak terduga pasti datang
Datang dalam kejutan yang tidak diduga-duga
Pagi dan malam pun tidak kuduga
Semua sudah berubah, hampa tanpa sisa.
Dari kejauhan terdengar samar-samar: Every time we say goodbye, baby it hurts.
Jangan hilangkan jejak cerita kita
Jangan lupakan saat kita bersama dalam barisan kata yang tidak terhitung banyaknya.
Jangan pergi sebelum aku merelakanmu pergi.
Salam berbagi, Ino, 21.03.2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI