Evolusi strategi kampanye semakin menunjukkan wajah baru dari pola klasik hingga gimmick caleg yang unik dan berani beda. Manakah cara yang paling efektif? Saatnya Caleg menguji pola-pola efektif itu | Ino Sigaze.
Belakangan ini saya berjumpa dengan beberapa caleg yang memiliki pola pendekatan lain dari biasanya. Meskipun terasa pola pendekatan mereka baru dan belum biasa, saya percaya bahwa pola-pola pendekatan itu tidaklah sama sekali baru saat ini.
Pola pendekatan yang dipakai oleh para caleg saat ini rupanya menggunakan konsep hybrid, artinya tidak hanya satu pola yang umumnya sudah dikenal banyak orang.
Pola umum sudah jelas dimulai dengan membangun tenda-tenda, memberikan undangan kepada semua pihak dan semua orang di suatu tempat. Selanjutnya, mereka akan membicarakan visi dan misi mereka sebagai seorang caleg.
Tulisan ini mencoba menganalisis pola pendekatan kampanye yang lebih meyakinkan. Ada dua pola pendekatan yang bisa dianggap sebagai cara caleg berkampanye.
Pola undangan dan presentasi visi dan misi
Pola ini merupakan pola klasik. Umumnya, gaya kampanye dengan cara formal itu digunakan di mana-mana. Pada saat itu, para tim sukses akan berbicara banyak tentang caleg yang sedang diusungnya.
Berbicara dalam forum formal seperti itu tampaknya sederhana, namun tentu saja punya efek yang besar bagi peningkatan kepercayaan dan daya tarik masyarakat.
Masyarakat yang hadir dari berbagai latar belakang itu kadang sangat kritis mendengar, namun mereka enggan bertanya. Akan tetapi mereka punya keberanian untuk mengkajinya lagi beberapa waktu kemudian bersama dengan teman-teman lainnya di mana saja.