Dan Indonesia cepat atau lambat akan merasakan dampak yang serius, jika tidak diantisipasi dengan sigap dan cerdas. Tidak hanya itu kita tahu bahwa perang antara Rusia dan Ukraina belum berakhir, sekarang krisis yang sama muncul antara Israel dan Palestina.
Posisi Indonesia berhadapan dengan krisis ini rupanya sangat strategis, karena isu boikot produk Israel sudah menjadi konsumsi publik. Pertanyaannya, seperti apakah kemapanan ekonomi Indonesia, jika negara-negara Uni Eropa dan Nato misalnya mencoba sepakat untuk menekan Indonesia.
Dari gambaran krisis seperti ini tentu saja merupakan tantangan bagi Capres 2024 ini untuk memperlihatkan kira-kira visi seperti apa yang penting untuk diprioritaskan ke depan di tengah konteks geopolitik internasional yang tidak stabil.
Efek Jokowi dan Pembatalan Ekspor Nikel
Kebijakan politik yang pernah diambil Jokowi terkait pembatalan ekspor bahan mentah Nikel bagi sejumlah negara di Eropa berdampak serius.Â
Sementara itu, kebijakan pembatalan itu berdampak sangat menguntungkan Indonesia sendiri karena dari kebijakan itu Indonesia mengolah sendiri dan menaikan angka surplus pendapatan negara kita.
Tentu saja langkah kebijakan berani itu sama dengan menghambat perkembangan dan kestabilan ekonomi Eropa. Bisa saja perusahan dan industri mereka yang selama ini memperoleh keuntungan dari pengolahan bahan mentah Nikel jadi mental dan tidak berdaya lagi.
Berapa keuntungan negara-negara Eropa yang selama ini bergantung pada ekspor bahan mentah dari Indonesia dan tentu saja berapa kerugian mereka sebagai dampak dari pemberhentian ekspor bahan mentah itu.
Nah, penting dalam hal ini kebijakan yang berani seperti yang pernah ditempuh Jokowi itu perlu dilanjutkan dan bila perlu dalam banyak hal dan barang tambang lainnya.
Indonesia perlu bisa mengolah sendiri dan mengekspor barang jadi dan bukan bahan mentah lagi. Itulah tantangannya bagi Capres, seberapa berani Capres 2024 ini dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang menguntungkan pertumbuhan ekonomi bangsa kita.
Sebaliknya Capres yang tidak punya visi seperti itu, sangat mungkin akan mengubah kebijakan sebelumnya dan menjadi jongos negara-negara Eropa yang bisa saja hanya memberikan jaminan dan kekayaan pribadi saja.