Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Transformasi Demokrasi: Kunci Kualitas Informasi dan Etika Digital Menjelang Pemilu

11 Desember 2023   07:09 Diperbarui: 14 Desember 2023   07:43 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transformasi Demokrasi: Kunci kualitas Informasi dan Etika Digital menjelang Pemilu | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Transformasi kehidupan manusia tidak serta merta terjadi tanpa adanya informasi yang berkualitas dan formasi yang berbobot serta berlandaskan etika dan tata krama | Ino Sigaze.

Pesta demokrasi telah menarik perhatian banyak orang, terutama dalam masa kampanye saat ini. Ragam pendekatan yang diperlihatkan menunjukkan adanya kegiatan yang intens menjelang pemilu.

Sebagian orang semakin serius dalam menanggapi situasi ini dan merasa perlu waspada terhadap beragam pemberitaan. Informasi memegang peran sentral dalam ranah kampanye digital.

Meskipun demikian, tidak jarang ditemui informasi-informasi yang tidak berkualitas, yang dapat menimbulkan perpecahan dalam hidup bersama.

Bullying dengan berbagai cara dan bentuknya telah menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Orang perlu memperhatikan beragam informasi yang beredar di media sosial saat ini.

Tulisan ini menyoroti kualitas informasi dalam hubungannya dengan pesta demokrasi di bangsa kita.

Mengapa orang perlu memerhatikan kualitas informasi? Ada beberapa alasan berikut ini:

1. Informasi yang baik akan menjadi elemen konstruktif bagi demokrasi.

Wajah media sosial saat ini seringkali memperlihatkan video, foto, dan kata-kata yang telah direkayasa dari yang asli. Jika diperhatikan, cara-cara semacam itu jelas memiliki tujuan buruk.

Informasi yang direkayasa sesuai dengan keinginan pembuatnya memiliki tujuan ganda: pertama, untuk kepentingan politik partai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun