Orang mungkin memilih untuk diam dan menulis seolah-olah sedang berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Pada saat seseorang menulis, ia sebenarnya sedang membangun komunikasi dengan dirinya sendiri. Di sana, akan ada komunikasi dengan serpihan kenangan masa lalu.
Apalagi ketika ia menulis kenangan dengan menggunakan bahasa dan kata-kata yang benar-benar menyentuh batinnya, proses itu mungkin disertai dengan air mata.Â
Proses penyembuhan diri sendiri terjadi melalui fase-fase seperti hening dan refleksi terhadap posisi diri di masa lalu, perjuangan pribadi pada saat itu, dan bagaimana ia berhasil melewati semua masa-masa yang sulit dan kritis, membawa dirinya ke titik saat ini.
Bahkan, ia akan merasakan keharuan baru. Pada saat itu, air mata dan kelegaan mungkin datang. Ia perlahan-lahan menyadari bahwa hidupnya memiliki arti bagi orang lain.Â
Setelah berhasil bangkit dari keterpurukan, ia dapat memberikan bantuan kepada orang lain, menguatkan mereka dengan kata-kata dan pengalaman hidupnya.
Pada proses tersebut, pikiran positif menguasai. Kesembuhan terjadi saat seseorang didominasi oleh daya optimisme. Sekali lagi, semua ini dapat diungkapkan melalui tulisan.Â
Jadi, pada dasarnya, menulis kenangan adalah bagian dari cara seseorang menyembuhkan dirinya sendiri.
Salam berbagi, Ino, 30 November 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H