Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Firli Bahuri, Bukan Soal Independensi KPK, tapi Objektivitas Hukum

28 Oktober 2023   21:58 Diperbarui: 1 November 2023   16:38 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Objektivitas Hukum (Sumber: KOMPAS/SPY)

Objektivitas hukum yang kuat penting dalam sistem hukum yang adil dan berkeadilan

Sorotan bahasan kali ini telah menyeret nama Firli Bahuri, sebuah nama yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia berkat posisi dan jabatan penting yang dipercayakan kepadanya.

Lembaga penting yang terkenal dengan independensinya sekarang tampaknya kehilangan daya tariknya. 

Hal ini terjadi karena tingkat kepercayaan publik mulai menurun akibat dugaan keterlibatan Firli Bahuri dalam kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (26/10/2023).

Terdapat rasa curiga yang kuat dengan penilaian kritis lembaga penegak hukum di negeri ini, yang tampaknya menyoroti tindakan terhadap Firli Bahuri. Muncul pertanyaan, mengapa rumah Ketua KPK digeledah tiba-tiba?

Apakah tindakan polisi dalam menggeledah rumah kepala KPK patut dilakukan?


Netizen dan pengamat politik, tentu saja, mengajukan pertanyaan tentang kepatutan dari tindakan penggeledahan rumah Ketua KPK, Firli Bahuri. 

Seperti yang kita ketahui, UU No. 30 Tahun 2002 telah menegaskan independensi lembaga KPK, yang seharusnya bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.

Namun, independensi lembaga KPK tampaknya terbatas seiring dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 36/PUU-XV/2017 yang menegaskan bahwa KPK merupakan lembaga negara yang berada dalam wilayah eksekutif.

Faktor keterlibatan KPK dalam ranah eksekutif adalah yang memungkinkan penggeledahan rumah Ketua KPK untuk mencari alat bukti menjadi sah.

Perlu dicatat bahwa penggeledahan rumah Ketua KPK dilakukan dengan tujuan penegakan hukum di satu sisi dan pemisahan urusan institusional dan pribadi di sisi lainnya. Dengan demikian, secara hukum, tindakan penggeledahan ini tidak bertentangan.

Namun, pertanyaan muncul apakah penggeledahan tersebut semata-mata untuk mencari alat bukti atau apakah ada motif politis lain yang berkaitan dengan upaya menjauhkan Firli Bahuri dari peran besar dalam mengungkap kasus-kasus korupsi di Indonesia.

Kerumitan kasus-kasus menjelang Pemilu 2024

Rakyat Indonesia saat ini menyaksikan banyak drama politik yang hangat dan aktual dalam persiapan pemilu 2024.

Mulai dari pencalonan calon presiden dan calon wakil presiden serta persaingan partai yang tampaknya tanpa kompromi, hingga kemunculan Gibran sebagai calon presiden dari Prabowo Subianto.

Hal lain yang juga penting saat ini adalah pemilih muda yang jumlahnya mencapai 52% dalam pemilu 2024, serta strategi pendekatan calon-calon.

Kini, nama Firli Bahuri menjadi pusat perhatian, meskipun belum pasti apakah dia terlibat dalam pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Keterkaitan antara keduanya tentu sangat diantisipasi oleh rakyat Indonesia, terutama jika ada bukti bahwa Firli terlibat dalam pemerasan terhadap Syahrul Yasin. 

Dalam hal ini, posisi dan jabatannya sebagai Ketua KPK tidak memberinya kekebalan hukum, meskipun dia memiliki independensi dalam menjalankan tugasnya. Firli tidak bisa lagi menyembunyikan kasus tersebut.

Misteri hubungan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin

Misteri hubungan antara Firli Bahuri dan Syahrul Yasin harus diteliti dengan seksama. Apakah pemerasan itu benar terjadi, atau apakah keduanya hanya teman bermain badminton?

Mungkin ada motif lain yang belum terungkap. Firli tentu saja adalah figur kunci dalam mengungkap peran beberapa tokoh dalam tindak pidana korupsi.

Bagaimana hubungan pribadi antara Firli Bahuri dan Syahrul Yasin berhubungan dengan calon presiden dan calon wakil presiden saat ini?

Jika keduanya adalah teman baik, penggeledahan rumah Firli mungkin adalah upaya untuk mengkonfirmasi status kasus dugaan pemerasan tersebut.

Dalam hal ini, pihak kepolisian menempatkan objektivitas dalam penanganan kasus sebagai prioritas, melebihi independensi Ketua KPK.

Salam berbagi, Ino, 28 Oktober 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun