Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Mata

15 Oktober 2023   04:32 Diperbarui: 16 Oktober 2023   10:12 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata manusia memiliki koneksi dengan energi, bukan hanya dengan tubuh manusia, tetapi juga dengan alam, warna, dan sinar matahari pagi | Ino Sigaze.

Dugaan dan prediksi banyak orang dewasa sangat kuat mengarah kepada tesis bahwa kesehatan mata selalu terkait dengan digitalisasi.

Logika yang dibangun adalah semakin banyak orang menghabiskan waktu di depan media digital, mata seseorang akan cepat mengalami kerusakan dan tidak berfungsi dengan baik.

Namun, tentu saja, observasi dan penelitian yang lebih akurat sangat diharapkan. Artikel ini berusaha berbagi dari pengalaman pribadi, karena hingga saat ini, mata saya tetap sehat.

Berdasarkan pengalaman pribadi ini, saya ingin menyampaikan beberapa refleksi sebagai bentuk keyakinan pribadi tentang cara menjaga kesehatan mata:

1. Memahami Kebutuhan Khusus Mata

Mata, sebagai bagian dari organ tubuh manusia, memiliki kebutuhan khusus. Bagaimana kita tahu bahwa mata memerlukan perhatian khusus?

Hal yang perlu diperhatikan adalah saat kita bekerja di depan laptop atau melakukan aktivitas lainnya, terkadang mata kita bisa terasa perih dan lelah.

Ini adalah cara mata kita memberi sinyal bahwa ia memerlukan istirahat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberi mata waktu istirahat dengan meresapi beberapa menit saat momen tersebut tiba.

Saya percaya bahwa mata memiliki koneksi dengan kelelahan fisik. Ketika tubuh lelah, mata juga terasa lelah, dan kita merasa ingin tidur.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendengarkan tubuh dan memberikan mata istirahat yang pantas saat diperlukan, bukan hanya tubuh kita.

2. Mata dan Pengaruh Warna

Ternyata mata memiliki hubungan yang erat dengan warna. Ada warna-warna yang membuat mata nyaman saat dilihat, tetapi ada juga warna-warna yang dapat membuat mata terasa sakit.

Selama masa krisis COVID-19, kuliah online memaksa kita untuk intensif berinteraksi dengan layar komputer. Saya merasa ketidaknyamanan pada mata saya pada suatu waktu.

Setelah berkonsultasi dengan seorang dokter mata, yang melakukan pemeriksaan yang komprehensif, ia mengatakan bahwa mata saya masih dalam kondisi normal, dan masalahnya adalah akibat terlalu lama berada di depan layar komputer setiap hari.

Dokter tersebut menyarankan agar saya melihat warna hijau sebanyak mungkin dalam sehari, entah itu melihat bunga, rumput, atau hal lain yang berwarna hijau.

Meskipun terdengar tidak masuk akal, ternyata ini efektif. Mata saya merasa lebih baik setelah mengurangi waktu yang dihabiskan di depan komputer dan menciptakan kebiasaan baru dengan melihat lingkungan yang didominasi oleh warna hijau.

Dari pengalaman ini, saya menyimpulkan bahwa kesehatan mata berkaitan dengan cinta kita pada lingkungan alam. 

Jadi, jangan lupa untuk menikmati alam dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mata kita.

3. Mata dan Kekuatan Sinar Matahari Pagi

Mata manusia mungkin memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan energi di luar tubuh manusia. 

Saya pernah diajarkan oleh seorang guru meditasi untuk meditasi dengan menatap matahari pagi di pantai. Saya melakukan ini sambil berdoa agar mata saya tetap sehat.

Saya masih menjalankan praktik ini hingga saat ini, tetapi selalu pada pagi hari, bukan siang atau sore. 

Saya sering melakukannya saat berada di tempat yang tinggi dan dapat melihat matahari terbit dengan cahaya yang cerah. 

Saya melihat matahari sebagai bola kecil yang bergerak.

Saya masih dapat membaca huruf kecil dengan jarak tertentu hingga saat ini. Beberapa tahun yang lalu, saya bahkan dapat membaca Kitab Suci dalam bentuk buku berukuran 3 cm.

Saya percaya bahwa sinar matahari pagi memiliki dampak positif pada kesehatan mata. 

Terkait dengan manfaat vitamin D untuk tulang, ini sudah menjadi fakta yang diakui.

Namun, perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah sinar matahari pagi benar-benar bermanfaat untuk kesehatan mata. 

Dari pengalaman pribadi, saya tetap yakin bahwa mata saya tetap sehat hingga saat ini.

Salam berbagi, Ino, 15 Oktober 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun