Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pantai Eksotis yang Hilang dari Rasa Peduli dan Upaya Perlindungannya

21 September 2023   11:02 Diperbarui: 21 September 2023   16:47 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa syukur pada karya Pencipta yang paling konkret juga perlu dinyatakan dengan opsi menjaga kebersihan ekosistem pesisir.

Ketika siang terik dengan suhu sekitar 32 derajat Celsius, saya terpesona oleh dua perahu yang berlabuh di pesisir pantai laut di wilayah Paga, Maumere.

Sambil merencanakan untuk mengambil air laut, saya membawa satu jeriken dan beberapa botol Aqua. Saya terkejut saat melihat pemandangan yang sangat menyedihkan di area pesisir tersebut.

Mengapa keindahan alam tidak diiringi oleh kepedulian lingkungan yang memadai? Apa yang terjadi dengan pantai eksotis ini? 

Pantai eksotis yang selalu menarik mata para pengendara yang melintas di jalur Paga - Mauloo itu, terlihat penuh warna bukan karena alamnya yang demikian, tetapi lebih karena kurangnya kesadaran manusia saat ini.

Di sepanjang pantai, terlihat berbagai jenis sampah mulai dari sampah plastik, berbagai jenis kain, hingga kotoran lainnya. 

Tak sabar melihat kondisi pantai seperti itu, saya mengambil ponsel dan mengabadikannya.

Setelah melihat kembali foto pantai tersebut, saya tergerak untuk merenungkan upaya-upaya yang diperlukan untuk menjaga kelestarian pantai ini.

Perlindungan pantai dari sampah plastik merupakan usaha penting untuk menjaga lingkungan laut dan ekosistem pesisir. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi pantai dari sampah plastik:

Pertama, Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai.

Mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai seperti kantong plastik, gelas, sedotan, dan wadah makanan dapat mengurangi jumlah plastik yang mencemari lingkungan.

Bagaimana kita bisa menjalankan penertiban yang praktis di masyarakat sehingga kesadaran lingkungan dapat meningkat? 

Mungkin kesadaran ini sebaiknya dimulai dari rumah. Orangtua tentu memiliki peran penting dalam mengarahkan anak-anak mereka untuk mencintai lingkungan alam di sekitarnya dengan mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai.

Kedua, Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat.

Edukasi masyarakat tentang dampak negatif plastik terhadap lingkungan laut dan pentingnya daur ulang serta penggunaan produk ramah lingkungan dapat membantu mengurangi pencemaran plastik.

Jenis edukasi seperti ini tidak hanya harus dimulai dari bangku pendidikan, tetapi juga dapat menjadi sangat efektif jika aparat pemerintah tingkat kecamatan dan desa juga ikut serta dalam gerakan pembersihan ekosistem pesisir.

Ketiga, Program Daur Ulang.

Mendorong program daur ulang plastik dan memastikan bahwa fasilitas daur ulang tersedia dan efektif dapat mengurangi jumlah plastik yang mencemari pantai.

Meskipun rencana untuk program daur ulang dalam konteks Provinsi NTT mungkin terasa jauh, seharusnya pemerintah memiliki rencana dan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam program seperti ini.

Keempat, Pembersihan Pantai.

Mengadakan kegiatan pembersihan pantai secara teratur dengan melibatkan sukarelawan dan komunitas lokal untuk menghilangkan sampah plastik yang sudah ada di pantai.

Langkah ini mungkin merupakan langkah yang paling praktis dan cepat tanpa harus menunggu perdebatan panjang. Pertanyaannya adalah, apakah semua orang memiliki kesadaran yang sama? 

Tentu saja, jika sekolah-sekolah di sekitar Paga juga memiliki kesadaran yang sama, langkah ini akan menjadi lebih menarik, dan mereka bisa menjadi contoh yang baik dalam mengekspresikan kepedulian mereka.

Kelima, Sistem Pengelolaan Sampah yang Efisien.

Meningkatkan sistem pengelolaan sampah yang efisien dan mencegah limbah plastik masuk ke saluran air dan akhirnya ke laut. 

Untuk mewujudkan hal-hal baik yang terkait dengan perlindungan ekosistem pesisir, pemerintah di tingkat dasar harus memainkan peran penting dengan mengeluarkan regulasi yang konkret.

Keenam, Regulasi dan Kebijakan.

Menerapkan regulasi yang ketat terhadap penggunaan plastik sekali pakai, pembuangan plastik ilegal, dan membatasi produksi plastik.

Dapatkah masyarakat menghormati regulasi yang terkait dengan pelestarian ekosistem pesisir?

Ketujuh, Inovasi Teknologi.

Mengembangkan dan mendorong inovasi dalam pengolahan dan penggunaan plastik yang ramah lingkungan.

Kedelapan, Kerjasama Internasional.

Kolaborasi antar negara dan organisasi internasional untuk mengatasi masalah plastik laut secara global, seperti melalui perjanjian internasional yang mengatur pengelolaan sampah plastik.

Saya mengenal beberapa komunitas yang bergerak dalam perlindungan lingkungan alam dan daur ulang sampah, tetapi apakah mereka juga memiliki minat dan kehadiran di Flores?

Kesembilan, Penelitian dan Pemantauan.

Melakukan penelitian dan pemantauan terus-menerus untuk memahami dampak plastik terhadap lingkungan laut dan menentukan langkah-langkah yang efektif untuk melindungi pantai dan ekosistem laut.

Langkah ini tidak hanya menarik, tetapi juga penting karena ekosistem pantai dan pesisir yang eksotis tidak hanya merupakan potensi wisata, tetapi juga sumber pengetahuan dan penelitian lapangan.

Kesepuluh, Promosi Produk Ramah Lingkungan. Mendukung produk-produk yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik dengan memilih alternatif yang lebih berkelanjutan.

Melindungi pantai dari sampah plastik merupakan tanggung jawab bersama, dan upaya kolaboratif dari pemerintah, komunitas, industri, dan individu sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang signifikan dalam mengurangi pencemaran plastik di pantai dan laut.

Pantai Paga di area perbatasan Paga dan Mauloo | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.
Pantai Paga di area perbatasan Paga dan Mauloo | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Dari sisi yang lain, hilangnya kepedulian terhadap kebersihan pantai dan wilayah pesisir bisa dianggap sebagai bukti dari hilangnya rasa peduli manusia terhadap karya Pencipta.

Di mana letaknya rasa syukur manusia akan keindahan karya Tuhan yang semula diciptakan-Nya dengan begitu indah dan memesona? 

Mungkinkah kita bisa mengekspresikan rasa syukur kita dengan merawat lingkungan di sekitar kita?

Tulisan ini mencoba untuk menyoroti kenyataan di pantai Paga dan sekaligus mengajak masyarakat sekitar agar kita semua bangkit peduli terhadap ekosistem pesisir sebagai bentuk tanda terima kasih kita kepada Sang Pencipta yang telah menciptakan dan memberikan segala sesuatu.

Hanya orang terdekat yang bisa mencintai pantainya sendiri.

Salam berbagi, Ino, 20 September 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun