Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Anies Pulang Haji, Tensi Politik Tanah Air Naik Drastis?

13 Juli 2023   01:58 Diperbarui: 13 Juli 2023   02:12 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies pulang haji, mengapa tensi politik bisa naik drastis ya? Mengapa orang-orang begitu tertarik pada Anies?

Minggu ini, media sosial Indonesia ramai dengan diskusi, kritik, komentar, dan berbagai jenis video yang berkaitan dengan Anies.

Anies selalu menjadi perbincangan. Sepertinya Anies adalah tokoh paling menarik di dunia politik tanah air. 

Bayangkan saja, Anies pergi ke tanah suci dengan penampilan khusus sebelum terjun ke pertarungan pemilu 2024. Mengapa banyak orang begitu gaduh tentang Anies?

Beberapa isu yang kembali mencuat ketika Anies pergi ke tanah suci adalah:

1. Pengakuan Anies bahwa ia diundang oleh Raja Salman

Terlepas dari kebenaran informasi ini, banyak orang percaya karena Anies sendiri yang mengatakan bahwa ia pergi haji atas undangan Raja Salman (Kumparan, 28/6/2023).

Bahkan Anies mengaku tinggal di Guest House Kerajaan yang berada di sebelah Masjidil Haram. Berita ini menimbulkan polemik, karena sebagian orang tidak percaya dan sebagian lainnya membenarkan pernyataan Anies.

Sebenarnya, apakah dia diundang atau tidak, itu urusan pribadinya bukan? Mengapa orang begitu resah? Ternyata, sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini sangat sensitif.

Semua hal dikaitkan dengan politik, termasuk urusan pribadi seperti naik haji. Apakah dengan cara seperti ini negara kita akan menjadi lebih tenang dan damai?

Saya yakin itu tidak mungkin. Sebenarnya, kita harus bangga jika ada tokoh Indonesia selain Jokowi yang juga dihormati oleh Raja Salman. Kita harus bangga jika memang itu benar.

Namun, jika ternyata itu hanya trik Anies untuk meningkatkan elektabilitasnya, maka itu adalah tanggung jawab Anies sendiri dengan Tuhan di tanah suci.

Tidak mungkin seseorang berbohong di tanah suci dengan niatan untuk naik haji. Saya tidak percaya itu bisa dilakukan dan itu sangat tidak mungkin.

2. JIS dan pertanyaan tentang standar FIFA

Belakangan ini, topik JIS menjadi sorotan di kalangan youtuber Indonesia. 

Yang menarik adalah melalui isu ini, terungkap juga sejarah JIS secara detail.

Rencana pembangunan JIS dimulai sejak tahun 2008, dan dilanjutkan oleh gubernur-gubernur selanjutnya. 

Salah satu permasalahan menarik adalah terkait rumput yang disoal karena kemungkinan tidak sesuai standar FIFA.

Anies mengakui bahwa rumput terbaik yang memenuhi standar FIFA tidak perlu didatangkan dari luar negeri, tetapi dapat ditemukan di Boyolali.

Ternyata, Anies memiliki fokus untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dalam negeri, bukan hanya mengandalkan impor dari luar. Di mana kesalahan di sini?

3. Hebohnya ratusan relawan yang akan menjemput Anies pulang dari haji

Tokoh-tokoh terkenal biasanya dihadapkan pada kenyataan dijemput oleh relawan mereka. Kenyataan ini sebenarnya mencerminkan karisma seorang tokoh.

Semakin banyak orang yang menjemput, sebenarnya semakin menunjukkan popularitas dan elektabilitasnya. 

Mengapa penjemputan Anies setelah pulang dari haji menjadi wacana politik?

Tentu saja tidak ada alasan. Saya ingin mengatakan bahwa media, dalam suasana politik yang tegang di tanah air saat ini, terkadang lupa membedakan antara hal-hal yang menjadi hak pribadi seseorang dan apa yang bisa dikonsumsi secara publik.

Bayangkan, belum lama ini media terus membicarakan tentang "suara yang tergerus", sekarang, hebohnya penjemputan Anies pulang dari haji oleh para relawan.

Saya masih ingat pada tahun 2007, ketika saya diundang untuk berdoa di rumah Pak Haji, yang kebetulan putranya sedang pergi haji. 

Ketika putranya pulang ke Maumere, kami juga diundang untuk merayakan syukuran.

Beberapa kali saya berdoa bersama Pak Haji di rumahnya pada Jumat malam.

Saya hanya ingin mengatakan bahwa mengapa kita tidak bisa menghormati saudara kita yang baru pulang dari tanah suci.

Mungkin kita perlu memisahkan antara urusan pribadi keagamaan dan urusan politik. 

Dengan cara itu, kehidupan dan hubungan kita dengan orang lain akan menjadi lebih baik.

Salam berbagi, Ino, 13 Juli 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun