Kesucian dalam politik bisa diartikan ketika politik tersebut benar-benar menunjukkan visi yang dapat direalisasikan untuk kesejahteraan rakyat.
Bahaya dari pandangan seperti itu adalah ketika seseorang memanipulasi logika spiritual yang dangkal untuk meningkatkan brand kepercayaan dan reputasi politik dari sebagian orang yang tidak kritis.
Dalam hal ini, saya ingin mengatakan bahwa tidak selamanya orang yang melakukan ziarah ke makam suci dan tempat-tempat suci merupakan tokoh yang layak untuk dipilih. Yang penting adalah melihat kenyataan tutur kata, isi hati, dan fakta yang pernah terjadi (rekam jejak).
Keselarasan antara kata dan kenyataan, atau janji dan bukti, merupakan ungkapan yang paling nyata dari kualitas hati seorang pemimpin.Â
Oleh karena itu, dalam konteks pemilu 2024, sebaiknya publik menghindari cara berpikir yang menghubungkan dimensi spiritual dengan tokoh tertentu tanpa mempertimbangkan kualitas hati mereka.
Kesucian dalam politik hanya dapat terlihat jika kesejahteraan masyarakat menjadi bagian dari kenyataan yang dapat dinikmati, bukanlah sekadar kebohongan sementara yang hilang dengan cepat pada janji-janji politik semata.
Koalisi dan kalkulasi peluang menang
Semua calon presiden dari berbagai partai saat ini sedang menghitung peluang mereka untuk menang. Mereka bahkan sedang mencari jalan dan kemungkinan yang dapat memberikan mereka kepastian.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika saat ini terjadi riuh dan hiruk-pikuk politik dengan berbagai isu yang bertebaran secara bergantian, mulai dari publikasi hasil survei mengenai elektabilitas, prediksi dan ramalan tokoh spiritual, membaca garis tangan, meminta dukungan doa, kunjungan silaturahmi, hingga postingan yang menghubungkan dengan tokoh berpengaruh lainnya.
Semua hal tersebut terkait dengan perhitungan untuk meraih peluang emas sebagai pemenang di masa depan.Â
Pemandangan tentang hiruk-pikuk dinamika politik di tanah air saat ini memang membuat jagat media sosial tidak pernah sepi.
Meskipun demikian, terlihat juga sebagian orang tidak terbawa oleh arus kampanye yang halus dan berwajah kudus itu. Mereka terus mencari kebenaran dari berita dan postingan itu.