Ada credo semu yang mengintai pikiran para calon presiden saat ini bahwa elektabilitas bisa dibangun dengan memadukan unsur spiritual, koalisi, dan rekam jejak... Ino Sigaze.
Tebak-tebakan manuver koalisi partai politik belum selesai. Topik bahasan ini akan terus bergulir hingga tahun depan. Apa yang bisa dikatakan sekali lagi tentang manuver koalisi partai politik saat ini?
Analisis yang tidak terlupakan dari sesi gejolak politik Indonesia sebelum Pemilihan Presiden adalah bagaimana imajinasi spiritual ditarik ke dalam kontestasi politik di tengah gejolak koalisi yang belum pasti.
Fenomena konektivitas tema politik dengan alam spiritual selalu menjadi sorotan menarik setiap tahun politik dari dulu hingga sekarang.
Politik rupanya memiliki dimensi misteri yang sulit dipahami, tetapi tetap diminati. Ada hubungan tematis yang sulit dipisahkan di tanah air kita, yaitu tema tentang tanah suci, koalisi, dan hati.
Dimensi spiritual dalam kancah politik
Tanpa disadari, sebagian pemimpin politik sering menunjukkan diri mereka dengan berbagai kualitas, baik dalam kedekatan mereka dengan tokoh tertentu yang jauh lebih populer dari mereka sendiri, maupun dengan cara menunjukkan hubungan dengan tempat-tempat sakral lainnya.
Cara pandang yang ingin dibentuk dari pendekatan itu sebenarnya tidak lain adalah agar publik mengetahui bahwa kriteria dan pertimbangan yang patut dipertimbangkan untuk seorang pemimpin politik juga termasuk seseorang yang memiliki kualitas spiritual yang baik.
Kualitas spiritual yang cenderung menjadi sorotan pada tahap ini lebih mengacu pada penampakan fisik, seperti ziarah ke makam Bung Karno, ziarah ke makam Pahlawan, ziarah ke tokoh-tokoh terkenal lainnya, atau yang paling menonjol adalah pergi ke tanah suci di Mekah, lalu ke Yerusalem, misalnya.
Ada logika bawah sadar bahwa jika seseorang sampai ke tempat suci, maka orang itu juga dianggap sebagai orang suci yang dapat dipercaya. Namun, apakah hal tersebut benar dalam kaitannya dengan politik?
Apa sih artinya kesucian dalam politik?