Perayaan Hari Tritunggal Mahakudus tahun 2023 hari ini bisa menjadi saat hening yang mengajak kita untuk merenungkan cinta lebih dari kebingungan dan kebenaran dari sebuah misteri yang melampaui akal manusiawi kita | Ino Sigaze.
Allah dalam Perjanjian Baru adalah Allah dalam Perjanjian Lama yakni Allah yang tersembunyi dan misterius, tetapi pada saat yang sama Allah yang "turun" untuk memperlihatkan diri dan berinteraksi dengan kehidupan manusia.Â
Penginjil Yohanes menulis, "Kami telah melihat kemuliaan-Nya," yang mengacu pada kemuliaan Putra, yang sebenarnya adalah kemuliaan Bapa: keagungan kesucian-Nya dan kekuatan kasih-Nya. Kita juga telah menerima Roh yang membuat kita menjadi anak-anak Allah. "Roh sendiri memberi kesaksian tentang roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah" (Roma 8:16).
Pada waktu keluar dari Mesir dan di Gunung Sinai, Yahweh membuktikan diri-Nya sebagai Tuhan yang hidup di hadapan Musa dan semua orang. Dia memiliki kualitas yang berbeda, bahkan bertentangan.
Dia adalah yang suci dan tidak bisa dijangkau, tetapi juga Tuhan yang dekat dan penuh kasih. Dalam Perjanjian Lama, orang yang bersalah dan membutuhkan pengampunan mengharapkan belas kasihan dan kesetiaan Allah.Â
Tuhan juga tetap setia kepada orang-orang yang tidak setia dan mengiringi mereka dalam perjalanan hidup mereka. Kesetiaan-Nya bisa dikatakan tidak bisa dibanding-banding dengan kesetiaan manusia biasa.
Bacaan-bacaan yang dihadirkan pada perayaan Tritunggal Mahakudus ini dimulai dengan kegembiraan dan berakhir dengan rahmat, kasih, dan persatuan yang merupakan karunia dari Tritunggal Allah.Â
"Cinta Tuhan" terwujud dalam "rahmat Tuhan Yesus Kristus" dan terbukti dalam gereja sebagai "persekutuan Roh Kudus".Â
Oleh karena itu, Tritunggal Allah bukanlah misteri yang jauh dan terpisah; dalam Yesus Kristus, Allah yang tersembunyi telah menyatakan diri-Nya; Dia hadir dalam masa sekarang dan masa depan kita.
Allah Putra dan kasih: inilah Tritunggal yang dibahas dalam Injil hari ini (Yoh 3:16). Tindakan penebusan yang dilakukan oleh Putra ditanggung oleh Allah dan oleh kasih: oleh Bapa dan Roh Kudus.Â
Dalam pribadi Yesus, kita dapat melihat sang ayah dan mengalami kasih yang sejati. Tetapi tempat di mana manusia menemukan kasih Allah adalah tempat di mana keputusan besar dibuat.