Menyusun rencana penulisan skripsi itu sangat penting, apalagi rencana-rencana kamu itu diketahui oleh dosen pembimbingmu. Misalnya, setiap dua minggu kamu menyerahkan satu bab atau beberapa sub judul, maka sudah bisa dirasakan perkembangan penulisan skripsi itu sendiri.
Katakan saja, mahasiswa yang cekatan bisa membuat rencana seperti ini, seminggu bergumul dengan buku sumber, sehari menyusun outline tentative, beberapa hari menuliskan latar belakang penulisan.
Selanjutnya kapan menentukan waktu untuk menyerahkan kepada dosen pembimbing dan membicarakan jadwal konsultasi skripsi dengan pembimbing.
Kapan waktu untuk menulis bab 1, 2, 3 dan seterusnya. Semua itu perlu tertulis dalam rencana waktu pengerjaan skripsi.
5. Melawan godaan dalam perjalanan waktu
Jangan salah ya, saat menulis dan membaca buku-buku sumber itu, kamu pasti digoda oleh ide-ide lainnya yang jauh lebih menarik. Godaan itu bisa begitu seksi, dan kalau orang tidak menyadari bahwa itu adalah godaan, maka judul dan tema yang sudah disetujui bisa-bisa dibatalkannya sendiri.
Waspadalah dengan godaan seperti itu. Oleh karena, kamu harus tetap fokus pada tema yang sedang digarap. Godaan selanjutnya adalah menemukan buku-buku lain yang tidak ada kaitannya dengan tema, tapi sangat menarik untuk dibaca.
Umumnya kamu akan begitu asik menikmati buku baru itu dan saat itu pula kamu lupa dengan fokus dan target mu. Jadi, bersikaplah waspada dengan godaan itu dan fokuslah selalu dengan tema garapan kamu.
6. Menyiapkan Karteikarten yang bisa dibawa kemana saja kamu pergi
Kertas dalam bentuk kartu kecil itu sangat penting. Setiap kali kamu membaca buku, tiba-tiba ada kalimat atau pernyataan yang bisa dihubungkan dengan tema garapan mu, maka sesegera mungkin kamu perlu mencatatnya.
Sertakan, dengan catatan kaki yang lengkap dan jelas, siapa penulisnya, judulnya apa, penerbit mana, tahun berapa terbitnya, lalu halaman berapa.