Evaluasi berkala itu, tidak dalam arti sangat formal, tetapi bisa berupa petunjuk kecil dalam saat-saat jeda selama proses sedang berlangsung.
Misalnya ketika sedikit lelah mendayung perahu. Kami harus berhenti dan mulai dengan diskusi kecil. Nah, pada saat itulah yang berpengalaman perlu mengatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi, misalnya saat mendayung harus memerhatikan posisi perahu bergerak; apakah bergerak ke depan secara baik atau terlalu ke pinggir.
Konsentrasi dan fokus tentang arah sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan itu sangat penting diketahui. Hal ini karena tujuan dari belajar merdeka tentu saja untuk kehidupan dan kecerdasan anak dan bukan kecelakaan dalam bentuk apa saja.
Kecerdasan yang bisa dipelajari di sana bukan cuma soal kecerdasan intelektual dan emosinya tetapi juga kecerdasan hati (Herzintelligenz), yakni ketika anak-anak bisa membuat keputusan sendiri.
Merdeka boleh-boleh saja asal tetap aman, cerdas dan selamat.
Beberapa hal penting yang bisa ditarik sebagai kesimpulan dari program merdeka belajar dari latar pengalaman pribadi:
1. Program merdeka belajar sudah dimulai, meski fasilitas yang mendukung belum disiapkan, oleh karena itu kami mengajak supaya orangtua bisa membawa anak-anak mereka, atau para guru membawa anak-anak sekolah ke tempat seperti kebun binatang, tempat bermain dengan kondisi alam yang bagus dan aman.
2. Keberagaman alat permainan perlu ditawarkan, tetapi anak-anak perlu memilih mana jenis permainan yang mereka suka.
3. Pendampingan tetap dibutuhkan agar anak-anak tahu tentang mana yang baik dan yang tidak baik selama proses belajar.
4. Koreksi dan evaluasi sebenarnya tidak membutuhkan fasilitas tulisan, tetapi spontan dan lisan pada saat aktual.