Nyala lilin Paskah diteruskan kepada umat beriman, sehingga interior gereja semakin diterangi oleh cahaya, lambang kebangkitan dan cahaya kasih dan kebangkitan-Nya bagi semua orang.
Hari-hari sebelumnya, Kamis Putih dan Jumat Agung, juga merupakan bagian tak terpisahkan dari Paskah, karena misteri Paskah Yesus Kristus hanya terungkap dalam kesatuan penderitaan, kematian dan kebangkitan.
Pewartaan tentang Kristus yang bangkit terkait dengan kehidupan dan karya pribadi Yesus.
Bagi umat Kristiani, Paskah berarti harapan akan masa depan yang berada di luar dan akan melengkapi sejarah kita, dan yang menawarkan pandangan berbeda pada saat ini dan perspektif baru tentang kehidupan seseorang.
Tradisi Paskah dalam Sejarah Perkembangannya
Tradisi Paskah yang beragam telah berkembang selama berabad-abad. Telur, yang telah dianggap sebagai daging cair sejak abad ke-7 atau 8 dan dilarang selama Prapaskah, masih memainkan peran utama hingga saat ini khususnya di Eropa.
Sejak Abad Pertengahan, merupakan kebiasaan untuk memberikan telur pada Paskah sebagai hadiah kepada teman, tetangga, para pelayan gereja, tetapi juga kepada guru, pasien rumah sakit atau orang miskin.
Sampai hari ini, Paskah adalah kesempatan untuk memberikan hadiah dan dekorasi telur dalam semua variasi yang mungkin tidak boleh dilewatkan dari dekorasi Paskah.
Tradisi seperti api unggun Paskah dipertahankan, seperti jalan-jalan Paskah pada Senin Paskah, yang kembali ke pintu keluar Emm. Kelinci Paskah juga sangat populer sejak abad ke-17. Sementara itu, komersialisasi Paskah mengaburkan pesan Paskah yang sebenarnya.
Paskah yang dirayakan di gereja Karmel Jerman
Cukup banyak gereja-gereja Katolik di Jerman umumnya yang merayakan Paskah pada hari Minggu pagi-pagi buta.