Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

5 Peran Ibu bagi Anak Laki-laki di Bulan Ramadhan

27 Maret 2023   01:48 Diperbarui: 27 Maret 2023   22:32 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman hari ini mengajarkan saya untuk menulis tentang peran ibu bagi anak laki-laki di bulan Ramadhan | Ino Sigaze.

Perjalanan ke Frankfurt yang semula hanya sekedar untuk menikmati matahari, perlahan berubah takkala saya melihat seorang ibu bersama putranya duduk di depan saya sambil berdiskusi. 

Mula-mula keduanya berdiskusi soal rencana perjalanan mereka. Seorang ibu sesekali menawarkan kemungkinan-kemungkinan yang menyenangkan. 

Ya, bisa taman kota, bisa ke Kino, bisa juga pantai, lalu mampir makan di restoran. 

Baca juga: Jembatan Toleransi

Saya nikmati saja kisah sang ibu bersama putranya. Demikian juga putranya sambil berpikir-pikir kemana tempat yang cocok saat matahari cerah.

Katanya, "Ayo kita jalan-jalan ke Museum saja yuk." "Na ya...kayaknya terlalu jauh, nanti kamu kecapekan", kata ibunya. 

selain pembicaraan mereka yang bisa saya dengar, saya juga bisa melihat mimik keduanya.

Anak mungkin sudah besar, tapi tampak mendengarkan sekali saat ibunya bicara. Lalu, sang ibu menggenggam tangannya. 

Sang putra mula-mula mengukur besar telapak tangannya dengan ibunya, katanya lucu, "Ma...tinggal sedikit saja lho, telapak tanganku sebesar telapak tangan ibu."

Ibunya sambil menatapnya dan tertawa, "Ah idemu aneh-aneh saja seh." "Nih, coba lihat kalau ma nggak percaya," katanya lagi.

Keduanya tidak lanjut membicara kemana arah mereka pergi, tetapi keduanya terlena dengan permainan ringan yang ditemukan putranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun