Di tengah riuhnya kritik pada kebijakan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat terkait masuk sekolah jam 5 pagi, muncul pertanyaan ini: Apakah kebijakan Gubernur NTT itu adalah cara efektif mewujudkan pembelajaran yang berkualitas?Â
Apakah pembelajaran berkualitas itu ditentukan oleh kebijakan perubahan waktu proses belajar mengajar di sekolah?Â
Tulisan ini akan menyoroti cara-cara bagaimana para pendidik yang juga disebut para guru dan khususnya guru penggerak secara efektif meraih mimpi terciptanya pembelajaran yang berkualitas.Â
Orang tidak boleh lupa bertanya apa sih pembelajaran yang berkualitas itu?Â
Kualitas dari suatu pembelajaran tentu saja bisa diukur dari cara berpikir dan kreativitas anak didik baik itu pada jam belajar maupun jam ketika mereka di luar lingkungan pembelajaran.Â
Kreativitas cara berpikir seperti apa yang diharapkan oleh pendidik?Â
Ada beberapa indikasi bahwa siswa dalam kondisi pencapaian pembelajaran yang berkualitas:
1. Siswa tampak semakin dewasa dalam mengambil keputusan
Cara anak mengambil keputusan perlu diamati guru. Bahkan guru-guru penggerak perlu membawa anak kepada konteks pengalaman kehidupan yang memungkinkan mereka bisa mengambil keputusan.Â
Misalnya, sesekali guru bisa memberikan kesempatan kepada anak didiknya untuk membuat pertemuan dengan tema apa rencana belajar mereka hari itu, ketika gurunya sedang mengikuti pertemuan dengan kepala sekolah.Â