Di sana orang tidak bisa mengisi air lagi. Demikian juga, jika pikiran manusia ini penuh dengan macam-macam ide, dia susah menerima ide lain yang datang.
Pengalaman itu bagi saya saat itu meyakinkan saya bahwa siswa itu benar-benar sudah mengalami pembelajaran yang berkualitas.Â
Ada fase di mana ia tidak hanya berbicara tentang yang fisik saja, tetapi juga tentang hal yang lain yang bisa diumpamakan dari hal yang fisik.
Apakah kompetensi dan kualitas pembelajaran seperti itu dihasilkan dari perubahan jam belajar mengajar di sekolah? Tentu saja tidak. Lalu apa yang menjadikan pembelajaran itu berkualitas?
- Sekolah perlu menjaga iklim kebebasan berpikir bagi siswa.
- Para guru dan guru penggerak perlu membuka kemungkinan bagi siswa untuk berpikir kreatif.
- Para guru sendiri perlu rajin membaca dan mengajak siswanya untuk berdiskusi, meminta pendapat dan pandangan mereka tentang suatu tema.
- Para siswa perlu diajarkan metode membaca dan mengungkapkan gagasan mereka dalam pola diskusi kelompok.
Peran guru penggerak dan metode pembelajaran yang berkualitas
Guru dan guru penggerak perlu menjadi lebih kreatif dan menemukan cara dan metode baru yang menjadikan siswa aktif berpikir dan mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka.
Dalam suatu kesempatan pembinaan iman dengan anak-anak SD kelas 4 sampai kelas 6 di kampung saya.Â
Pada awalnya saya meminta mereka duduk dalam bentuk lingkaran, lalu pada bagian tengah saya menempatkan satu foto tentang jalan, lalu ada satu batu yang berbentuk telapak kaki dan ada batu lainnya yang berbentuk seperti hati dan sebuah buku.
Saya meminta beberapa anak untuk mengambil apa yang mereka suka. Dua anak itu mengambil batu dan foto. Lalu saya meminta mereka untuk mengatakan sesuatu tentang mengapa mereka mengambil barang itu.
Mereka menjelaskan dengan baik. Anak pertama mengatakan begini, "Saya mengambil batu dengan bentuk hati, supaya saya bisa belajar dengan sepenuh hati." Wow anak SD di kampung lho.
Lalu anak kedua, dia mengambil foto tentang jalan, katanya, "Saya suka foto ini karena setiap hari saya ke sekolah dan pulang kembali ke rumah melalui jalan, juga pada hari minggu saya ke Gereja."