Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Alternatif Perspektif serta Harapan untuk Erick Thohir dan PSSI

17 Februari 2023   15:36 Diperbarui: 19 Februari 2023   01:12 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PSSI terpilih Erick Thohir (tengah), Wakil Ketua Umum PSSI terpilih Zainudin Amali (kiri) dan Ratu Tisha (kanan) bertumpu tangan bersama pada Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023).(Antara Foto/Dhemas Reviyanto via kompas.com)

Apakah wajah dan cerita sepak bola Indonesia akan menjadi baru? Atau semuanya akan tetap sama saja cuma terdengar nama baru dan wajah baru seperti Erick Thohir? | Ino Sigaze.

Tentunya seluruh rakyat Indonesia mengharapkan kemajuan yang signifikan terkait Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sejarah panjang PSSI tentu saja berhadapan dengan penantian panjang, kapan PSSI bisa melesat ke kancah lebih luas dan menggema ke dunia internasional.

Kita sama-sama manusia, punya kaki dan tenaga yang sama. Mengapa Jepang dan Korea bisa melejit ke tingkat dunia, sedangkan Indonesia menolort ke belakang?

Melejit dan melorot itu cuma menjadi ungkapan pedas untuk menjadi lebih maju lagi. Bertepatan dengan terpilihnya Erick Thohir sebagai ketua PSSI, maka kami merasa alangkah baiknya ada opini terkaitnya, sekedar untuk berbagi gagasan dan wawasan serta kemungkinan-kemungkinan.

Mungkinkah Bhineka Tunggal Ika dijadikan semboyang penggerak  dalam bingkai perubahan PSSI?

Mungkin saja PSSI sudah punya motto dan prinsip sendiri, tetapi dalam tulisan ini, saya coba menawarkan tentang wawasan Bhineka Tunggal Ika untuk direnungkan dalam kaitan dengan dunia sepak bola Indonesia.

Mengapa Bhineka Tunggal Ika? 

Mungkin para peminat sepak bola merasa konyol dan membosankan membaca kombinasi ini. Bahkan mungkin ada yang merasa gak mungkin Bhineka Tunggal Ika bisa dikaitkan dengan PSSI.

Nah, sebenarnya gagasan ini berangkat dari pengalaman pribadi tahun 2006, ketika menjadi guru pendamping di Seminari Todabelu Mataloko di Flores. Biasanya setiap tahun diadakan pertandingan antar SMP di seluruh kecamatan Golewa.

Pada saat itu, akan diseleksi pemain-pemain terbaik yang akan bermain sebagai wakil dari  SMP Seminari. Prinsip seleksi yang dipakai adalah mengambil pemain terbaik dari semua kelas.

Katakan saja pemain terbaik dari kelas tiga siapa, lalu dari kelas dua itu siapa dan dari kelas satu itu siapa. Dan tentu saja kami tidak mengambil semua pemain dari satu kelas saja, misalnya cuma dari kelas tiga saja, hanya karena kelas tiga itu dianggap lebih berpengalaman.

Nah, pengalaman itu bagi saya menjadi ilustrasi dalam konteks PSSI. Mungkinkah adanya keterbukaan dengan cara seleksi pemain sepak bola dari masing-masing kabupaten di seluruh Indonesia?

Gagasan ini sebenarnya berlandaskan pada Bhineka Tunggal Ika. Asal kita mungkin berbeda-beda, tetapi kita sama warga Indonesia. Nah, bagi saya babak baru dari posisi dan jabatan Erick Thohir hadir dengan tantangan seperti itu.

Mampukah Erick Thohir membangkitkan kualitas PSSI yang diseleksi "tanpa kelas" (baca: tak hanya sebagian besar dari Jawa saja), tetapi dari seluruh daerah di Indonesia?

Apakah Erick Thohir mampu mengimplementasikan wawasan Bhineka Tunggal Ika itu ke dalam konteks PSSI?

Alternatif perspektif dan harapan untuk Erick Thohir dan PSSI | Dokumen diambil dari: Sempreinter.com
Alternatif perspektif dan harapan untuk Erick Thohir dan PSSI | Dokumen diambil dari: Sempreinter.com

Wawasan Bhineka Tunggal Ika yang saya maksudkan dalam konteks reformasi PSSI tidak lain adalah keterwakilan pemain-pemain yang diambil dari seluruh Indonesia.

Keterwakilan itu bukan sebagai proses seleksi akhir, tetapi lebih-lebih karena oleh seleksi pemain muda yang berbeda-beda dari seluruh provinsi di Indonesia oleh karena kemampuan yang diakui di tingkat Provinsi.

Dari keterwakilan itulah mereka akan ditarik ke pusat untuk dilatih secara lebih intensif lagi. Tentu dengan cara itu, kita boleh berharap bahwa ketersediaan pemain PSSI yang berkualitas dan masa depan yang berkesinambungan itu terus ada.

Saya tidak percaya bahwa dalam satu kabupaten itu tidak ada sama sekali satu pemain yang sangat menonjol baik dalam kecepatan, penguasaan teknik naturalnya, dan keterampilannya dalam mengolah bola.

Apa jadinya jika di dalam PSSI itu adalah kumpulan yang terbaik dari semua pemain dari provinsi di seluruh Indonesia. Mungkin wajah PSSI akan menjadi lebih beragam. Mengapa kita takut?

Coba kita bandingkan saja dengan pemain Jerman misalnya, mungkin setengahnya adalah pemain yang dinaturalisasikan atau dengan kata lain bukan orang asli Jerman.

Sekalipun beberapa waktu lalu Jerman tidak terlalu menunjukan kualitas sebagai sang juara di piala dunia, tetapi bahwa konsep penggabungan yang mereka miliki itu yang menurut saya menarik untuk diterapkan di Indonesia.

Tentu saja bukan cuma Jerman, negara-negara di Eropa sebenarnya semua punya konsep itu, ya berbeda-beda asal kita, tetapi kita tetap satu tujuan untuk kemajuan bangsa dan PSSI.

Mengapa PSSI selalu dikaitkan dengan masalah keuangan dari waktu ke waktu?

Saya tidak membahas sejarah kelamnya PSSI, tetapi cuma menaruh harapan sebesar-besar kepada Erick Thohir, supaya bisa menciptakan sejarah baru bagi PSSI.

Momen reformasi PSSI memang ada di tangan Erick Thohir. Kalau di pemerintahan saja Erick Thohir bisa, ya kenapa di PSSI gak bisa?

Tak harus dikatakan berkali-kali, tentu saja Erick Thohir bisa merasakan betapa besarnya harapan masyarakat Indonesia saat ini, supaya di masa Erick Thohir, PSSI akan berjaya, dan Indonesia memasuki gerbang sejarah baru di kancah internasional.

Pada pundak dan kebijakan Erick Thohir bersanding begitu besar harapan masyarakat Indonesia supaya PSSI bangkit dan berjaya jauh lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya.

Transparansi keuangan, kredibilitas manajemen pengelolaan, standar kualitas pemain, keberagaman pemain, kedisiplinan dan kesehatan pemain baik mental, fisik dan psikis, tentu saja menjadi faktor penting dalam mengubah wajah PSSI.

Pada Erick Thohir, ada harapan PSSI berjaya, Garuda Indonesia meroket ke langit Eropa.

Salam berbagi, ino, 17.02.2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun