Kalau dikalkulasi perhitungan seperti ini, tampaknya nasib paling beruntung sebenarnya para petani dan bukan pegawai-pegawai yang tidak kreatif itu.
Pegawai yang tidak kreatif hidupnya hanya menunggu gaji bulanan, tanpa ada kreativitas lain seperti menanam cabe dengan menggunakan pot dan lain sebagainya, maka akan begitu takut dengan yang namanya resesi.
Isu resesi itu sebenarnya adalah motivasi usaha
Tiupan isu resesi tanpa disadari telah membangkitkan gairah baru bagi pengusaha kecil di desa-desa untuk coba merealisasikan ide-ide mereka.
Ide-ide yang tampak seperti fantasi di siang hari itu, ternyata bisa saja mendarat menjadi kenyataan yang menghadirkan uang. Uang tidak bisa dihasilkan oleh petani hanya dengan berfantasi dan imajinasi, kecuali para penulis.
Bagi para petani, imajinasi kreatif mesti berlanjut ke tahap-tahap perencanaan dan eksekusi di lapangan. Semua itu harus dilakukan sesuai perencanaan dengan kekuatan yang tidak boleh menyerah apapun tantangannya.
Setiap jejak perjuangan untuk meraih cita-cita yang sudah tertulis dalam rencana-rencana (Planen) pasti akan berubah menjadi kenyataan yang mengejutkan.
Resesi tidak akan memberi kita hasil, tanpa ada usaha konkrit. Resesi itu harus dilihat sebagai motivasi yang semakin menggerakan daya kreativitas dari hari ke hari.
Hanya petani yang punya gagasan dan mencoba merealisasikan idenya, yang tidak pernah takut dengan resesi. Bahkan bisa saja petani yang kreatif akan menyambut resesi dengan senyum selamat datang, karena dia sudah siap untuk menyambutnya.
Pada prinsipnya jika sebagian besar petani punya perspektif yang positif dan kreatif, maka sebenarnya mereka tidak perlu takut dengan resesi. Roda ekonomi keluarga akan terus berjalan dengan laju kecepatan yang normal tanpa harus mengeluh atau korupsi uang negara.
Itulah pengalaman nyata yang bisa direfleksikan dari pergumulan saat liburan tahun 2022 dan buah dari motivasi tentang bagaimana petani hadapi resesi.
Investasi ala petani petani itu sederhana, namun dayanya efektif menopang rumah tangga.Â
Salam berbagi, ino, 26.01.2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H