5. Konsep filosofi rumah adat
Tampak bahwa 4 konsep rumah adat itu selalu menjadi daya tarik sendiri, mengapa rumah adat itu tampak sejuk dan setiap orang yang berkunjung selalu senang berada di dalam rumah adat.
Saya pernah membawa tamu ke sana, setengah jam duduk di tangga rumah adat, seorang tamu langsung pejamkan mata, dan berkata jujur ingin tidur. Ya, yang terasa cuma kesejukannya.
Konsep yang satu ini tidak tampak, mungkin tidak akan diketahui oleh pengujung kalau tidak pernah dijelaskan oleh penduduk setempat. Jadi penasaran kan?
Nah, kesejukan dalam filosofi adat suku Paumere itu bukan karena semata-mata karena rumah panggung, punya dinding setengah terbuka, tetapi lebih dari itu kesejukan oleh karena perpaduan filosofi cara berpikir dan alam.
Perpaduan itu dinyatakan dalam menggunakan satu jenis kayu yang dinamakan kayu "Keta" atau sebutan bahasa Ende, "kaju Keta" Keta adalah kata bahasa Ende yang berarti dingin, sejuk.Â
Rumah di wilayah Ende pedalaman semua pasti menggunakan jenis kayu itu sebagai tiang utamanya. Mengapa begitu? Hal ini karena yang paling dirindukan oleh manusia dari sebuah rumah adalah kesejukan atau "tidak panas".
Konsep itu bukan cuma dimengerti secara fisik, tetapi juga secara spiritual dan psikologis. Apa artinya sebuah rumah tampak megah berkaca, silau tapi panas luar biasa, sampai-sampai membuat penghuninya lebih senang bepergian, daripada berada di dalam rumah.
Nah, semua ini tentu saja menjadi tantangan bagi arsitek Indonesia, anak bangsa ini: Mampukah ada perpaduan konsep rumah adat dengan konsep modern dengan visi kesejukan atau tahan panas dan anti gempa?
Tulisan ini sekaligus memberikan perspektif kepada para peneliti dan para arsitek yang sedang mencari konsep rumah tahan panas. Cobalah jangan hanya tampilan megahnya yang diutamakan, tetapi juga tampilan yang lebih natur dan terhubung dengan budaya dan adat istiadat yang hidup di rahim negeri ini.Â
Kemampuan mengakomodasi peradaban yang berbeda itu pasti menghasilkan tegangan yang menarik dan unik, ya sebuah arsitektur inovatif yang tahan panas, ramah lingkungan dan tahan gempa, siapa sangka perpaduan konsep itu akan menjadi rumah idaman masa depan orang-orang di belahan benua lainnya.
Salam berbagi, ino, 23.01.2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H