Udara sejuk itu yang akan masuk ke dalam kamar dan menjadikan kamar sedikit lebih sejuk dan segar. Setelah itu, saya justru tidak akan membukanya lagi.
Hal ini saya lakukan berdasarkan uji coba, suhu panas akan jauh lebih panas ketika saya membuka jendela kamar pada siang hari daripada tidak membuka jendela.
2. Menaruh tumbuhan pot hijau di area sekitar jendela
Terkait alternatif untuk memperoleh kesejukan itu, secara sangat unik dilakukan oleh teman saya yang lainnya. Dia pada saat musim panas tahun lalu membeli dua jenis pohon bonsai untuk ditempatkan di kamar makan dan satunya lagi di ruang rekreasi.
Katanya, pohon hijau itu bukan sekadar hiasan di dalam ruangan, tapi bisa menyerap suhu panas. Kenyataannya, sejak musim panas tahun lalu, pohon itu bertahan sampai sekarang di kamar makan dan di ruang rekreasi.
Teori yang bisa saja cocok dan benar mungkin saja dihubungkan dengan pohon hijau. Mengapa? Sebagai contoh pada halaman tengah rumah kami, ditanam dua pohon hijau.
Pada musim panas pohon-pohon itu sungguh menjadi teduhan bukan cuma burung-burung merpati, tetapi juga kami sendiri. Beberapa orang kadang pada waktu siang karena terlalu panas, maka memilih duduk di bawah pohon itu.
Itulah bedanya, udara di bawah pohon terasa lebih sejuk daripada berada di tempat lain tanpa ada pohon-pohon hijau yang punya daun.
Ya, saya sangat beruntung karena di samping jendela kamar ada satu pohon yang cukup lebat daunnya. Oleh karena itu, cukup terasa suhu panas diserap oleh pohon itu dan saya bisa merasakan suhu panas yang belum bisa dikatakan ekstrim.
3. Tidur di Keller (ruang bawah tanah)
Ada seorang teman asal Belanda yang sudah berusia 82 tahun yang punya cara unik di setiap musim panas datang di Eropa. Caranya tidak terduga, ya terasa begitu aneh.