Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Beras Bansos, Beras Busuk

17 Januari 2023   15:38 Diperbarui: 17 Januari 2023   16:58 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2020 bansos akrab menyapa beras, beras bansos buat rakyat. Bansos kumpul beras di gudang-gudang sampai bergudang.

Gudang dikunci sampai lupa kapan mesti dibuka. Saking tidak peduli karena punya atensi tersembunyi, meski rakyat mungkin sudah menjerit.

Bansos menjadi balada ironi kepedulian saat ini. Beras bansos membusuk, tak berdaya dimakan orang-orang lapar yang mestinya punya hak untuk mendapatkannya.

Teganya pemegang kunci kuasa membungkam suara sumbangan sosial, hingga beras mendekap dalam penjara gudang beras busuk.

Busuk beras, busuk pula kinerja, mungkin busuk juga sebuah nama.

Mengapa orang tega mengeluarkan bantuan sosial untuk kebanyakan rakyat? Mungkin hati sudah membusuk sampai tega melepaskan beras-beras itu membusuk.

Beras busuk tanpa tujuan, hanya menambah riuh tentang saling tuduh. Apa artinya bansos kalau akhirnya beras bansos itu jadi busuk?

Beras busuk itu hinaan pada petani yang begitu sering berlumuran lumpur. Lumpur busuk pun dicium di kebun.

Baca juga: Bekas Kaki

Tidak mengeluh, karena tahu dari lumpur busuk itu akan berubah jadi untung. Untung kalau tidak busuk beras-beras itu.

Tapi kini, beras-beras itu sudah jadi busuk.

Teganya kau, melupakan rakyatmu yang lapar dan menunggu biji-biji beras itu. Kau begitu tega, sampai membiarkan beras-beras itu membusuk tanpa untung.

Benar-benar busuk cara dan tata kebijakanmu.

Kapan hatimu peduli dan malu kalau kerjamu hanya menjadikan beras itu busuk?

Kapan busuk berubah jadi harum?

Salam berbagi, ino, 17.01.2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun